Teror Ndas, Fufufafa dan Ijazah Palsu

Hukrim, Opini, Politik90 Views

Jakarta, PBSN – Teror Ndas babi dan tikus ke Tempo sudah memasuki minggu ketiga. Tidak ada tanda-tanda untuk untuk dibongkar dan diusut tuntas oleh kepolisian.

Menurut pakar telematika, Roy Suryo. Itu mudah diusu karena petunjuk ke arah itu sangat jelas. Karena ada CCTV dan siapa yang membawa “pesan” teror itu dan bisa saja dengan segera aparat menemukan pelakunya dan mengumumkannya. Jika aparat memang bekerja untuk rakyat, bangsa dan negara. Tetapi ternyata tidak.

Apakah tidak sigapnya aparat bertindak untuk membongkar dan menangkap pelakunya karena aparat sudah mencium siapa pelakunya dan siapa dalangnya? Siapapun takut membongkar dan mengusutnya?

Apakah ada dalang besar yang berada di balik teror ndas ini, sehingga akan terkuak pelakunya, sehingga cenderung diam dan enggan mengusut?

Meski kasus ini, kata Roy sudah mendapat peliputan oleh media luar negeri yakni, The Guardian Inggris dan media ABC Australia.

Tidakkah aparat membiarkan kasus ini akan semakin memojokkan rezim Prabowo yang dianggap anti kritik dan sebagai ancaman matinya demokrasi di negeri ini bukan?

Tidakkah, kasus teror ndas babi dan tikus ini akan bikin negara-negara yang menganut dan menjunjung tinggi demokrasi semakin menjauhi rezim ini dan akan kesulitan membangun hubungan diplomatik dsbnya.

Dan bisa saja akan enggan membantu kesulitan ekonomi negeri ini yang terpuruk akibat kebijakan salah rezim lama yang menumpuk hutang dan membawa negeri ini ke arah kebangkrutan.

Di tengah ancaman kebangkrutan ekonomi karena menumpuknya hutang. Akankah negara ini akan mengalami seperti yang dialami oleh Yunani?

Diam atau tidaknya aparat membiarkan teror demokrasi seperti yang dialami oleh Tempo akan sama juga seperti sikap aparat terhadap kasus Fufufafa dan ijazah palsu Jokowi?

Jika aparatur negara (polisi, jaksa dan KPK) masih saja melindungi fufufafa dan ijazah palsu jokowi maka penegakkan hukum akan semakin kacau. Karena pedang keadilan hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

Publik nasional dan Internasional sudah pasti telah mengetahui dengan jelas kasus fufufafa dan ijazah palsu Jokowi karena telah mendapat pemberitaan yang luas namun tak tersentuh hukum. Akan dianggap negeri ini seperti hukum rimba yang kuatlah yang berkuasa dan melindungi kekuasaan dan kesalahannya. Ini pasti menimbulkan kekacauan hukum dan keadilan bagi bangsa ini.

Jadi kasus ndas babi-tikus, teror Tempo, fufufafa dan ijazah palsu jokowi semakin membuat Indonesia ‘Gelap Demokrasi’, hukum, keadilan bagi negeri ini dan hal ini semakin menjadi legitimasi bagi gerakan moral mahasiswa dan rakyat yang cerdas dan sadar untuk bangkit menyelamatkan negeri yang terancam rusak dan gelap gulita.

Oleh: Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *