Oleh : Moh. Naufal Dunggio
Aktivis dan Ustadz Kampung
Di departemen yang dia pimpin yakni BUMN merajalela bahkan udah beranak pinak menggurita KKNnya koq bisa-bisanya dan gak ada malu-malunya dia mau mencalonkanRI 1 atau RI 2. Begitulah tabiat kalau anak yang gak naik kelas waktu di SMA 3 dulu (coba.tanya teman sekelas dulu di SMA itu) Cuma karena dia anak orang kaya (Sultan) maka dipindahkan dia oleh orang tuanya (karena kaya) ke Amerika karena MALU gak naik kelas. Di Amerika dia terurus pendidikannya sehingga bisa seperti sekarang jadi menteri BUMN karena backround pengusaha yg pernah membantu Jokowi dalam PILPRES.
Dua anak Indonesia waktu SMA yang sama-sama sekolah di AMRIK yang satu karena prestasi maka waktu SMA ikut jadi salah satu murid dalam pertukaran pelajar ke Amrik tapi yang satu SMA di Amrik karena bodoh di Indonesia dia gak naik kelas dan sekarang dua-duanya ikut konstestasi presiden. Untung aja dia anak sultan jadi pas pulang dari Amrik langsung bikin perusahanan hingga bisa terpilih jadi MENTERI BUMN. Cuma sayang mau ikut KONTES PENCAPRESAN tapi BUMN seperti PT SARINAH dan PT HIN Hotel Indonesia Natour)
Bagaimana mau urus Indonesia yang masalahnya bejibun, ngurus BUMN aja gak bisa. Seperti SARINAH mau ngirim ikan tuna mau diolah di USA tapi tertahan di vietnam dan bisa jadi busuk di sana dan negara bisa rugi 3 M. Di HIN gak beda-beda jauh dengan Sarinah yang gila-gilaan gaji untuk DIREKSI.
Sedangkan karyawan lama gajinya gak naik-naik cuma jadi sapi perahan.
Sekali lagi, BUMN gak bisa diurus bagaimana mau urus Indonesia yang begini besar.
Orang seperti ini yang jadi CAPRES yang disenangi kalangan oligarki.
Kalau yang lurus-lurus seperti Gubernooor Indonesia gak asyik bagi oligarki karena gak bisa diajak CIN CAE akan aturan. Seperti di reklamasi.
Terserah rakyat mau pilih mana. Kalau aku pilih yang nujur aja yang sudah teruji di DKI JAKARTA.
Mau kayak BUMN yang rusak atau kayak DKI yang cantik enak dipandang mata.
Wallahu A’lam ….