Jakarta – Sepanjang Januari – Oktober 2022, realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) telah mencapai Rp299,64 triliun yang diberikan kepada 6,26 juta debitur.
Mengutip Bisnis, Jum’at (11/11/22), realisasi tersebut telah mencapai 80,30 persen dari total target penyaluran KUR pada 2022, yakni Rp373,17 triliun.
Sementara itu, total outstanding KUR sejak Agustus 2015 hingga 31 Oktober 2022 sebesar Rp450 triliun yang diberikan kepada 38,42 juta debitur dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 1,27 persen.
Berdasarkan jenisnya, komposisi penyaluran KUR sepanjang 2022 mengalir KUR super mikro dengan persentase 1,77 persen, KUR mikro 65,90 persen, KUR kecil 32,32 persen, sedangkan KUR penempatan pekerja migran Indonesia sebesar 0,0072 persen.
Dari sisi bank penyalur, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI) telah mengucurkan KUR sebesar Rp206,56 triliun atau setara 81,29 persen dari total target yang ditetapkan oleh pemerintah untuk tahun 2022 sebesar Rp254,1 triliun.
Sekretaris perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan bahwa mayoritas KUR perseroan telah disalurkan ke sektor produksi.
Tercatat sampai dengan akhir Oktober 2022, penyaluran KUR BRI untuk sektor produksi sebesar 58,10 persen.
“Penyaluran KUR tersebut berjalan on-track, sehingga hingga akhir tahun ini BRI optimistis akan dapat mencapai target penyaluran KUR sesuai alokasi yang telah ditetapkan,” katanya.
(Red/Sumber)