Ramallah – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengirim pesan video ke upacara yang diadakan di Balai Kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki untuk menghormati para akademisi yang mendukung masalah Palestina.
Mengutip Anadolu Agency, Ahad (4/12/22), Dia mengatakan bahwa mereka tidak akan menyerah dalam menghadapi serangan Israel.
Selanjutnya dia juga menegaskan bahwa pihaknya akan melawan di wilayah Palestina dan akan memperluas perlawanan rakyat yang pro-perdamaian.
Abbas menyatakan bahwa mereka bertindak di tingkat internasional dengan setiap orang yang pro-perdamaian. kedamaian dan keadilan.
Abbas menyatakan bahwa langkah-langkah ini diambil untuk “memaksa Israel mengakhiri pendudukan dan mengakhiri serangannya, dan meminta pertanggungjawabannya atas kejahatan dan pelanggaran hukum internasionalnya”.
Presiden Otoritas Palestina menekankan pentingnya soft power dalam melindungi hak, keadilan dan perdamaian dan mendukung proyek nasional Palestina yang berkomitmen untuk perdamaian yang adil dan menyeluruh.
“Pendudukan kolonial, dengan tentara dan teroris pemukim Yahudi, sedang melakukan serangan sistematis terhadap tanah dan rakyat Palestina,” katanya.
Abbas mencatat bahwa permukiman menyebar seperti “kanker”, dan bahwa pasukan Israel melanjutkan praktik mereka “selain pembunuhan, menahan mayat, menghancurkan rumah, menyita tanah, menyeret ekonomi ke dalam kemacetan, dan mencegah investasi dalam sumber daya alam”.
Tentara Israel sering menyerang banyak kota di Tepi Barat yang diduduki karena berbagai alasan.
Selama penggerebekan tersebut, lebih dari 100 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, tewas akibat tembakan yang dilakukan oleh tentara Israel sejak awal tahun.
Menurut data organisasi non-pemerintah Israel Peace Now Movement, ada 145 pemukiman besar dan 140 pemukiman ilegal di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan sekitar 666.000 pemukim tinggal di sana.
Menurut hukum internasional, Tepi Barat dan Yerusalem Timur adalah wilayah pendudukan, dan semua aktivitas pemukiman di sana juga dianggap ilegal.
Permukiman ilegal di bawah hukum Israel.
Pemukiman ilegal dibangun di atas lahan pertanian, yang umumnya merupakan milik pribadi warga Palestina, dengan memasang bangunan prefabrikasi seperti karavan dan kontainer.
Tidak seperti permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat yang melanggar hukum internasional, permukiman ilegal ini juga dianggap ilegal menurut hukum Israel.
Pemukim Yahudi yang tinggal di pemukiman ilegal melecehkan warga Palestina dan mencegah mereka mencapai lahan pertanian, sementara tentara Israel memberikan perlindungan kepada pemukim Yahudi yang tinggal di sana.
(Red/Sumber)
