Kuala Lumpur – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah meyakinkan pemerintah transisi Bangladesh terkait “bantuan dan dukungan” negaranya dalam percakapan via telepon dengan kepala pemerintahan sementara, Muhammad Yunus.
“Saya sangat senang bahwa Prof. Yunus telah memberikan jaminannya untuk melindungi hak-hak semua warga Bangladesh, termasuk kaum minoritas,” kata Anwar seperti dilansir Anadolu Agency, Jum’at (16/8/24).
Yunus, seorang peraih Nobel dan pakar ekonomi, ditunjuk untuk memimpin pemerintahan sementara yang beranggotakan 17 orang pada minggu lalu setelah berakhirnya pemerintahan mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina selama 15 tahun.
Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus setelah pecahnya aksi protes selama sebulan terhadap pemerintahannya.
“Prof. Yunus memiliki hubungan baik dengan Malaysia sejak lama. Karena itu, saya meyakinkannya bahwa Malaysia siap membantu dan mendukung pemerintah sementara dalam membangun kembali dan memulihkan perdamaian dan keamanan di Bangladesh,” kata Anwar, setelah berbicara dengan Yunus pada Selasa malam.
Anwar menjadi pemimpin asing pertama yang berbincang dengan Yunus sejak pengangkatannya sebagai kepala pemerintahan sementara.
Perdana Menteri Malaysia juga mengungkapkan bahwa Yunus telah mengundang dirinya untuk melakukan kunjungan singkat ke Bangladesh sesegera mungkin untuk lebih memperkuat hubungan persaudaraan antara kedua negara.
(Red/Sumber)