Brussel – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, para menteri pertahanan NATO telah menugaskan para komandan militer untuk mengembangkan opsi-opsi guna memperkuat postur pertahanan jangka panjang.
kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Rabu.
Mengutip Anadolu Agency, Kamis (17/3/22), pernyataan itu disampaikan usai pertemuan luar biasa para Menteri Pertahanan NATO di Brussels, Rabu kemarin.
“Hari ini kami menugaskan komandan militer untuk mengembangkan opsi di semua domain di darat, udara, laut, dan luar angkasa,” ujar Stoltenberg.
Dia menjelaskan bahwa rencana tersebut mencakup perkuatan pasukan dan peralatan serta logistik yang ditempatkan di darat dengan memperkuat sistem pertahanan udara, rudal terintergrasi anti kapal induk, kapal selam, dan sejumlah kapal tempur secara permanen.
Stoltenberg menggarisbawahi bahwa untuk memastikan keamanan NATO, sekutu harus menginvestasikan setidaknya 2 persen dari PDB mereka untuk pertahanan.
Dia juga mengatakan para menteri setuju untuk terus memberikan dukungan signifikan ke Ukraina, termasuk pasokan militer, bantuan keuangan, dan bantuan kemanusiaan.
Menurut Stoltenberg, Presiden Rusia Vladimir Putin meremehkan persatuan dan keberanian rakyat Ukraina dan gagal untuk segera mengambil alih negara dan ibu kotanya, Kyiv.
Pada saat yang sama, dia memperingatkan seluruh anggota NATO untuk tidak boleh meremehkan kemampuan Rusia.
Dia pun kembali menyerukan Rusia untuk menghentikan perang dan segera menarik pasukannya sekaligus terlibat dalam diplomasi dengan itikad baik.
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menarik kecaman internasional sehingga menyebabkan sanksi keuangan di Moskow, dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.
Setidaknya 726 warga sipil telah tewas sejauh ini di Ukraina, dan 1.174 terluka.
Selain itu, lebih dari 3 juta orang juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga dan 6,7 juta mengungsi di dalam negeri.
(Red/Sumber)