Tokyo – Pemerintah Jepang akan terus meningkatkan tekanan sanksi terhadap Rusia, sekaligus memperkuat dukungan terhadap Ukraina.
Hirokazu Matsuno, Sekretaris Jenderal Kabinet Menteri Jepang, mengumumkan hal ini pada Senin dalam konferensi pers reguler.
Paket baru sanksi ekspor terhadap Rusia mulai berlaku di Jepang.
Jepang akan melarang ekspor baja canai, mainan, teka-teki, suku cadang untuk drone ke Rusia.
“Untuk melindungi tatanan internasional, sebagai ketua G7 dan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Jepang bekerja sama erat dengan komunitas internasional, terutama dengan G7, akan terus memperkuat sanksi keras terhadap Federasi Rusia. dan dukungan untuk Ukraina,” katanya seperti dikutip Kantor Berita TASS.
Sanksi Jepang, yang diberlakukan dalam beberapa tahap karena situasi di Ukraina, telah memengaruhi sekitar 1.000 orang dan sekitar 100 organisasi dari Rusia.
Selain itu, aset Alfa-Bank, VTB, VEB.RF, Novikombank, Otkritie Bank, Promsvyazbank, Rossiya Bank, Sberbank, Sovcombank, serta sekitar 40 organisasi dan perusahaan lainnya dibekukan.
Jepang juga telah menyetujui daftar barang dan teknologi yang dilarang untuk diekspor, yang sudah berisi sekitar 800 item.
Diantaranya adalah semikonduktor, peralatan keamanan maritim dan penerbangan, peralatan telekomunikasi, peralatan komunikasi, produk militer, termasuk senjata, perangkat lunak, peralatan penyulingan minyak, truk, dump truck, buldoser, lokomotif kereta api, peralatan mesin dan peralatan listrik lainnya yang digunakan dalam industri.
Selain itu, larangan diberlakukan atas pasokan barang mewah ke Rusia, termasuk mobil senilai lebih dari 6 juta yen (sekitar $49 ribu), serta impor emas dari Rusia.
Jepang juga melarang ekspor sejumlah bahan kimia ke Rusia, termasuk klorin, metanol, aseton, etilen, dan natrium hipoklorit.
(Red/Sumber)
