Makassar – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulsel bekerjasama degan Masjid Al-Markaz Al Islami Kota Makassar menggelar peringatan Nuzulul Quran, Senin (18/4/22).
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Masjid Al- Markaz Al Islami, Basri Hasanuddin mengatakan, peringatan malam Nuzulul Quran ini, memiliki banyak hikmah di dalamnya.
“Kita bisa mengambil banyak hikmah pada malam ini, tentang turunnya Al-Quran. Ayat pertama yang pertama kali turun yaitu Iqra, lalu turunnya secara bertahap, selama 22 tahun, 22 hari, dan 22 jam, yang menghasilkan 30 juz dan 6666 ayat,” jelasnya.
Menurut dia memperingati malam Nuzulul Quran penting dilakukan, karena para peneliti telah membuktikan bahwa kitab suci yang paling sejalan dengan pengetahuan adalah ayat suci Al-Quran.
Senada dengan itu, Kakanwil Kemenag Provinsi Sulsel H. Khaeroni dalam Sambutannya menyampaikan Nuzulul Quran merupakan tonggak sejarah 15 abad yang lalu, dimana wahyu pertama diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril.
“Wahyu pertama yang turun dari Allah SWT kepada Muhammad SAW adalah perintah membaca (Iqra’) di Surah Al Alaq, sedangkan wahyu kedua (Surah Al Mudatsir) mendeskripsikan kondisi fisik dan psikhis Rasulullah SAW pasca menerima wahyu pertama,” katanya.
Lanjut dia, Hikmah Nuzulul Qur’an diantaranya adalah Allah memerintahkan Umat Islam dan umat manusia agar memperbanyak literasi (mengkaji) agar bisa segera bangkit dari keterpurukan dan keterbelakangan.
“Karenanya, salah satu hikmah Nuzulul Qur’an ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenis yang tujuannya untuk memperbaiki Iman, Islam, Ihsan dan yang tak kalah pentingnya bagaimana mendorong agar sistem pendidikan kita bisa mewujudkan Ukhuwah Islamiyah, Basyariyah dan Ukhuwah Insaniah,’’ papar Khaeroni.
Sementara itu penceramah Kamaluddin Abu Nawas, dengan tema Hikmah Nuzulul Quran mengatakan, Al Qur’an adalah satu-satunya Mukjizat yang tidak hilang setelah sepeninggalan Nabinya.
“Berbeda dengan Mukjizat lain, jika pembawanya meninggal, maka mukjizatnya juga akan hilang,” jelasnya.
Lanjutnya, Al Qur’an bahkan tetap mengikuti perkembangan zaman.
“Makanya hingga saat ini, hingga detik ini, tidak ada satupun makhluk Allah, yang bisa membuat sesuatu yang menyamai Al-Quran,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu juga, Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel dipercayakan menyerahkan Piala dan Hadiah kepada Para Pemenang Lomba Sholawat yang digelar oleh Yayasan Al Markaz Al Islami yang diikuti oleh Majelis Taklim Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan.
(Jamal)