Jakarta – Koordinator Jubir DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menolak keras penggunaan istana negara untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok tertentu.
Kritikan tersebut diutarakan sebagai respon atas pertemuan Presiden Joko Widodo dengan beberapa ketua umum partai politik di Istana Negara pekan lalu.
“Istana Presiden seharusnya digunakan untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Bukan untuk kepentingan pribadi, ataupun kelompok golongan tertentu,” cuit Herzaky melalui akun resmi Partai Demokrat @PDemokrat, Senin (8/5/23).
Sementara itu Anggota Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman mengatakan penggunaan istana sebagai markas Tim Sukses Capres tertentu merupakan isyarat pengumuman perang terhadap rakyat.
Untuk itu Anggota Komisi III DPR RI ini mengingatkan Jokowi untuk hati-hati menggunakan simbol negara.
“Jika benar Presiden tidak netral dalam Pilpres dan Pileg apalagi menjadikan istana presiden markas tim sukses Capres tertentu maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri. Hati-hati Pak Jokowi, di dada bapak melekat lambang negara,.lambang Presiden RI bukan lambang Presiden dari kelompok atau Presiden dari golongan tertentu.#RakyatMonitor#,” ujar Benny melalui akun Twitternya @BennyHarmanID.
(Red)