Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat, Ahmad Ali, menegaskan, pihak yang paling tepat berbicara tentang Pemilu adalah Menkopolhukam, Mahfud MD.
Pernyataan tersebut disampaikan Ahmad Ali dalam menyikapi wacana penundaan pemilu yang dilontarkan oleh Menko Marives, Luhut Binsar Panjaitan.
“Kenapa dia harus bicara? Supaya tidak terjadi kekacauan, kemudian kelihatan ada yang lebih berkuasa. Itulah pembantu Presiden berbicara berdasarkan tupoksinya,” kata Ahmad Ali seperti dikutip detik.com, Rabu (16/322).
“Bukan tugas Luhut membicarakan persoalan pemilu. Pihak yang lebih cocok bicara pemilu adalah Menko Polhukam Mahfud MD,” sambungnya.
Lanjut Ahmad Ali, panduan pemilu di Indonesia adalah konstitusi, bukan konstitusu.
“Berpemilu itu berkonstitusi, bukan ber-big data. Big data itu kan hanya percakapan media sosial yang tidak tahu di mana mereka ambil,” ujarnya lagi.
Menurut dia, Luhut akan tepat berbicara soal penundaan pemilu jika dalam kapasitas sebagai tim pemenangan.
“Justru sekarang saya melihat aktifnya Pak Luhut bicara penundaan pemilu, saya curiga, jangan-jangan dia yang mau tunda pemilu ini,” ungkapnya.
Dia pun kembali menegaskan bahwa tupoksi Luhut di pemerintahan sejatinya hanya mengurus kemaritiman dan investasi.
“Apa dia menteri serbabisa? Atau dia perdana menteri?” kata Ahmad Ali.
Dia menambahkan bahwa wacana penundaan pemilu merupakan barang usang yang selalu didaur ulang.
“Siapa punya kepentingan ini?” imbuhnya.
Diapun mengingatkan Presiden Jokowi agar taat pada konstitusi yang telah ditetapkan.
(Red/Sumber)