MEWASPADAI WEBSITE ELA ELO SEBAGAI PENGGANTI PLATFORM X/TWITTER

Opini1366 Views

Oleh : Dr. KRMT Roy Suryo

Hari-hari ini Netizen, utamanya pengguna Platform X/Twitter milik Elon Musk di Indonesia heboh, karena santer terdengar rencana Kemkominfo akan menutup Platform medsos tsb dikarenakan mengizinkan penayangan hal-hal yang berbau Pornografi yg Dilarang menurut Yurisdiksi Indonesia. Sikap Pemerintah ini menuai Pro dan Kontra, disatui sisi banyak yang mendukung penutupan akses Pornografi, namun disisi lain tidak sedikit pula yang menentang penutupan Platformnya.

Sementara juga beredar kabar bahwa Pemerintah meluncurkan Website pengganti Platform X/Twitter yang bernama “Elaelo”, namun sampai dgn saat tulisan ini dibuat belum ada Release resmi dari Website yang kini sudah mencantumkan Logo Garuda Pancasila tersebut. Pencantuman Logo Lambang Negara ini sebenarnya juga harus dikritisi, karena biasanya Situs/Website yang mencantumkan adalah yang memang benar-benar resmi kenegaraan atau bernama domain go.id (Government Indonesia).

Saya kemarin mengibaratkan Penutupan Platform X/Twitter secara total ini sama saja dengan “Mencari Tikus dengan Membakar Lumbung”-nya, karena akibatnya justru akan dirasakan kurang baik bagi Netizen secara keseluruhan, karena meski Pornografi sudah sangat marak dan meresahkan, namun kalau antisipasinya kurang tepat bahkan terkesan serampangan, wajar kalau banyak yang mengecam tindakan pemerintah ini sebagai kebijakan yang kurang bijak alias tidak cerdas.

Sebab sebenarnya -ibarat Tikus di Lumbung- yang perlu dicari adalah Tikusnya, alias Akun pengunggah Pornografinya tersebut yang ditepis, bukan Lumbungnya yang dibakar dan secara teknis hal tersebut dimungkinkan. Apalagi sudah semenjak 5 tahun lalu, tepatnya di Akhir 2017 (tepatnya 28/12/17) Pemerintah sudah diberikan Anggaran sebesar 200 Milyar utk membeli Mesin AIs yang bisa berjalan dgn AI (Artificial Intelligence, alias memiliki Kecerdasan Buatan yg pintar) alias tidak perlu bersikap bodoh dalam mengantisipasi masalah lagi.

Meski masih harua digawangi oleh sekitar 250 orang yg bekerja 24/7 alias nonstop 24-jam 7-hari seminggu, namun mesin AIs tersebut dapat “mengais” alias melalukan Crawling terhadap Konten-konten Pornografi di berbagai Platform, bahkan termasuk juga konten-konten Perjudian. Jadi kenapa tidak dimaksimalkan penggunannya oleh Kemkominfo? Sebuah pertanyaan besar yang banyak ditanyakan masyarakat terkait Rencana upaya Penutupan secara total Platform X/Twitter yang memang jauh lebih mudah, tinggal tutup, selesai itu.

Saya ingat saat peluncurannya, mesin ini diuji coba dan dalam tiga hari mampu mendeteksi sekitar 120 ribu situs porno dari Indonesia, dari total 1,2 juta alamat internet yang di-crawling. Hasil pengaisan atau crawlingan ini kemudian dirapatkan oleh Panel Forum yang dibentuk untuk ditentukan sikapnya, apakah diingatkan, di-suspend atau bahkan sampai ditake down dan diambil tindakan hukum bilamana sudah jelas melanggar Undang-undang. Jadi mekanismenya jelas dan komprehensif, tidak asal tutup secara total saja.

Sementara itu Netizen kini ramai dengan kemunculan Website bernama “Elaelo” yang memikiki domain elaelo.id (bukan go.id). Nama domain tersebut dibuat pada Desember 2023 tepatnya 12/12/23 dan terregistrasi atas nama PT Aksara Data Digital yg beralamat di Gedung Cyber ​​1 Lantai 3, Jl. Kuningan Barat Raya No.8 Jakarta Selatan. Sekalilagi saya mempertanyakan kelas domain yang dipakai (langsung hanya .id bukan go.id) padahal jelas-jelas sekarang ada Lambang Garuda Pancasila di Frontpage Websitenya tsb.

Kalau ditelisik, Situs ini terpantau muncul di Internet pada awal Maret kemarin, tepatnya 05/03/24. Saat itu sudah memasang foto Guy Fawkes namun tulisan “Welcome to elaelo – Medsos Lokal Pengganti X/Twitter” & logo Burung Garuda belum muncul. Baru pada tanggal 17/06/24 kemarin tampilannya menjadi tampak “resmi” seperti sekarang ini. Tetapi terusterang banyak yang meragukan keabsahan & keamanan dari situs Elaelo ini. Karena tidak diketahui jelas sapa pembuat & penanggungjawabnya, maka sangat riskan bilamana Netizen memasukkan email pribadi yang berujung bisa dipakai untuk berbagai tindakan kejahatan cyber seperti Phishing, Hacking, hingga banyak lagi.

Lalu, apakah situs ini asli benar-benar ibuat oleh Pemerintah -karena ada Lambang Negara Garuda Pancasila- sebagai alternatif ketika Kominfo memblokir X/Twitter nanti? Sebaiknya kita menunggu release resmi dari Kenkominfo, syukur-syukur diumumkan sendiri oleh Menkominfonya, Budi Arie Setiadi, sebagai pertanggungjawaban resmi pemerintah jika benar-benar menutup Platform X/Twitter di Indonesia. Namun bila tidak resmi, sebaiknya Pemerintah juga tegas bersikap atas kemunculan situs Elaelo ini.

Sebenarnya pemilihan nama “Elaelo” ini menarik, karena kata “Ela elo” dalam bahasa daerah (Jawa) bisa diartikan sebagai Gela-gelo atau Menoleh kekanan dan kekiri, sebagaimana dalam Lagu “Sluku-sluku Bathok” yang makna filosofisnya mulia, karena “Bathok-e Ela elo” berarti mirip orang yang melafalkan Dzikir. Meski tidak sedikit pula komen Netizen ywng mengartikan sebagai “plonga-plongo” (ngah ngon alias tidak mudeng) akibat tidak mengerti apa-apa dan tolah-toleh kanan kiri saja kepalanya. Bisa juga diartikan nama ini juga sindiran kepada si empunya Platform X / Twitter yakni Elo (tambah “n”) Musk, alias Ela elo Musk ?

Namun lucunya saat Artikel ini ditulis, situs Elaelo sendiri sudah hilang dari internet dengan pesan bertuliskan “This Account Has Been Suspended!” atau “Akun ini telah Ditangguhkan!” saat diakses via browser Google, Opera, hingga Edge Hari Senin (17/06/24) siang. Jadi dengan demikian, Pemerintah harus mempertimbangkan betul sebelum menutup total salahsatu Platform, apalagi sebenarnya sudah pernah menganggarkan beaya besar Ratusan Milyar untuk pembelian Mesin AIs yang dimungkinkan untuk hal tersebut. Ketegasan dan kecerdasan sangat penting jangan malah hanya ikutan gela gelo apalagi plonga plongo …

Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *