Oleh: Muslim Arbi
Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu
Jokowi minta maaf? Untuk urusan apa? Selama sepuluh tahun berkuasa track record buruk. Kerusakan nyaris sempurna di semua bidang. Ko enak aja minta maaf? Minta dikasihani Rakyat? Enak sekali cara ngelesnya.
Rakyat menjerit karena ketidak adilan atas tanah mereka. Rakyat yang menderita akibat mahal harga-harga dan pajak. Naiknya pajak, BBM. Listrik. Gas dan kebutuhan hidup lainnya.
Mau mengimpor tenaga kerja asing. Dokter, buruh dari Cina. Petani dari Cina untuk oleh sawah di Kalimantan?
Dia tinggalkan hutang ribuan triliunan yang jadi beban negara dan rakyat. Infrastruktur amburadul. Negara hampir bangkrut dibuatnya..
Hukum rusak, demokrasi rusak. Etika rusak. HAM rusak. Kedaulatan Rakyat hilang. Kekuasaannya dibuat lebih tinggi dari hukum dan UU. KKN merajalela. Korupsi terparah. KPK dilemahkan.
Ekspor ilegal Nikel 5,3 juta Ton. Kasus kerugian negara akibat korupsi Timah Ratusan Triliunan.
Insitusi Hukum di bawah kendali Istana sehingga tidak dapat menyentuh Istana. Upaya penyuapan bansos untuk syahwat kekuasaan. Upaya sogok ormas untuk membungkam pikiran kritis. Kampus dan Para akademisi dibuat tak bersuara karena takut.
Membunuh pemimpin masa depan anak-anak Bangsa dengan politik dinasty untuk anak-anak dan menantunya. Belum lagi kasus ijazah Palsu yang menyeretnya ke penjara.
Maka saya sependapat dengan Rocky Gerung. Kalau dia Jaksa Agung. Orang yang pertama ditangkap adalah Jokowi.
Bisa jadi semua hal itu yang membuat dia ketakutan sehingga dia berupaya minta dikasihani Rakyat yang selama ini disakiti dengan meminta maaf?
Lebaran masih jauh euy. Ko minta maaf sekarang. Jika mengingat dosa politik dan kuasaan dia selama sepuluh tahun ini. Dia pantas dipenjara. Lalu untuk minta maaf? Ntar dulu.