Yerusalem – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan bahwa lebih dari satu juta warga Palestina terpaksa meninggalkan kota Rafah di selatan Jalur Gaza karena serangan gencar Israel yang terus menerus.
“Pengungsian paksa telah mendorong lebih dari 1 juta orang menjauh dari Rafah,” ungkap Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada X seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (3/6/24).
Situasi ini meningkat secara dramatis, di mana ribuan keluarga mencari perlindungan di daerah pemukiman yang rusak dan hancur di Khan Younis, tambah dia.
“UNRWA terus memberikan layanan bantuan penting meski menghadapi tantangan yang semakin besar,” kata dia.
Mereka juga menggambarkan kondisi di Rafah sebagai kondisi yang “tak terkatakan,” dan menyoroti betapa parahnya krisis ini.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 36.400 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 82.600 lainnya terluka.
Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi.
(Red/Sumber)