Ankara – Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan bahwa dua petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Kuwait di kota Rafah, selatan Jalur Gaza, dibunuh oleh pasukan Israel.
Mengutip Anadolu Agency, Selasa (28/5/24), dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan menggambarkan serangan tentara Israel terhadap petugas kesehatan sebagai “kejahatan keji” yang menegaskan niat Tel Aviv untuk menghancurkan sistem kesehatan di Jalur Gaza.
“Kami mendesak komunitas internasional dan badan-badan PBB untuk melakukan intervensi guna melindungi fasilitas kesehatan dan pekerja dari terorisme, pembunuhan, dan penghancuran yang dilakukan pasukan pendudukan Israel,” tambah dia.
Pada 13 Mei, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa setidaknya 500 personel medis telah terbunuh sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.
Meski mendapatkan kecaman dan peringatan internasional, tentara Israel tetap melancarkan serangan darat di Rafah pada 6 Mei dan sejak itu meluas dari wilayah timur hingga tengah kota.
Sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan di sana, dan badan pengungsi Palestina PBB memperkirakan lebih dari 800.000 orang telah meninggalkan kota tersebut sejak dimulainya serangan Israel.
Israel melanjutkan serangan brutalnya di Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Setidaknya 36.050 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 81.000 lainnya terluka sejak bulan Oktober setelah serangan Hamas.
(Red/Sumber)