Kyiv – Rusia akhirnya mengambil alih pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, setelah bentrokan sepanjang malam di dekat kota Zaporizhzhia di tenggara Ukraina
“Saat ini, PLTN Zaporizhzhia diduduki oleh pasukan militer Federasi Rusia,” kata pernyataan Inspektorat Pengaturan Nuklir Ukraina seperti dilansir Anadolu Agency, Jum’at (4/3/22).
Ukraina menekankan tidak ada perubahan tingkat radiasi, yang meningkat setelah kebakaran terjadi akibat serangan Rusia.
Sebelumnya pada Jumat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan pasukan Rusia di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia harus dihentikan dan jika ledakan terjadi, “itu akan menjadi akhir dari Eropa.”
“Eropa harus bangun sekarang. Pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa terbakar. Saat ini, tank Rusia menyerang unit nuklir. Ini adalah tank yang dilengkapi dengan pencitraan termal, jadi mereka tahu apa yang mereka tembak. Mereka sudah bersiap untuk ini,” ungkap Zelensky mengatakan dalam pesan video di media sosial.
“Tentara Rusia menembaki PLTN Zaporizhzhia dari semua sisi, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Kebakaran telah terjadi,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, menambahkan, “Jika meledak, itu akan menjadi 10 kali lebih besar dari Chernobyl!”
Menyusul perkembangan, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengumumkan bahwa kebakaran di pembangkit listrik “tidak mempengaruhi instalasi penting.”
Rafael Mariano Grossi, kepala IAEA, menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi tersebut dan meminta setiap pihak menahan diri dari tindakan yang akan membahayakan pembangkit listrik tenaga nuklir.
– 10 pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang dibangun antara tahun 1984 dan 1995, adalah yang terbesar di Eropa, dan juga di antara 10 pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia.
Terletak di tenggara Ukraina dekat kota Enerhodar, PLTN Zaporizhzhia menyumbang 20 persen listrik Ukraina.
Dengan enam reaktor yang masing-masing memiliki kapasitas bersih 950 megawatt, pembangkit itu dapat memasok energi ke hampir 4 juta rumah tangga dengan total produksi listrik 5700 megawatt.
Setelah bentrokan semalaman dengan pasukan Ukraina, pabrik itu sekarang berada di bawah kendali pasukan Rusia.
Perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional, dengan Uni Eropa, AS, dan Inggris, antara lain, menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
Lebih dari satu juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, menurut PBB.
(Red/Sumber)