Washington – Media Amerika melaporkan bahwa Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh pada Rabu dini hari dengan bahan peledak tersembunyi yang diselundupkan ke wisma tempat dia tinggal.
The New York Times mengutip tujuh pejabat di Timur Tengah, termasuk dua warga Iran dan seorang pejabat AS, melaporkan bahwa bom itu telah disembunyikan sekitar dua bulan lalu di wisma tamu yang menjadi tempat Haniyeh bermalam di Teheran.
Pada saat kejadian Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri acara pelantikan presiden Iran yang baru.
Dua anggota Korps Garda Revolusi Islam yang diberikan informasi tentang insiden tersebut mengatakan ledakan itu mengguncang gedung, memecahkan kaca-kaca jendela dan menyebabkan sebagian dinding luar runtuh.
Para pejabat Iran dan Hamas pada Rabu mengatakan bahwa Israel berada di balik pembunuhan itu, dan harian NYT juga menyampaikan kesimpulan yang sama seperti itu seperti diungkapkan oleh beberapa pejabat AS, yang menyampaikan kepada media AS itu meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas kematian pemimpin Hamas.
Namun, laporan itu mengatakan pejabat intelijen Israel memberikan penjelasan kepada otoritas AS dan pemerintah Barat lainnya mengenai rincian operasi segera setelahnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya meminta semua pihak di Timur Tengah untuk meredakan ketegangan dan segera mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, tempat Israel telah menewaskan lebih dari 39.000 korban Palestina sejak 7 Oktober.
(Red/Sumber)
