Berlin – Perusahaan senjata Jerman Rheinmetall telah meminta persetujuan pemerintah untuk mengekspor 100 kendaraan tempur infanteri tipe Marder ke Ukraina.
Mengutip Sputniknews, Senin (25/4/22), permintaan tersebut akan mengharuskan Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk mengambil sikap tegas dalam pengiriman senjata berat ke Ukraina.
Selain itu perusahaan juga mengajukan akan memelihara kendaraan dan membuatnya siap digunakan dalam beberapa bulan mendatang sebelum mengirimnya ke Ukraina.
Selama ini Kanselir Jerman Scholz telah dikritik baik di dalam maupun di luar negeri karena tidak mengirimkan senjata berat seperti howitzer dan tank ke Ukraina untuk mempertahankan diri melawan Rusia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin melakukan kunjungan resmi ke ibukota Ukraina, Kiev, kemarin.
Blinken dan Lloyd dilaporkan telah menjanjikan dukungan militer tambahan ke Ukraina.
Surat kabar The New York Times (NYT) menulis bahwa Biden akan memberikan 713 juta dolar bantuan militer ke Ukraina dan 15 negara Eropa Timur lainnya.
Disebutkan bahwa 322 juta dolar dialokasikan untuk Ukraina dan sisanya akan dibagi antara negara-negara NATO dan negara-negara lain yang memberikan dukungan militer ke Ukraina.
Permintaan Ukraina untuk senjata berat meningkat karena Moskow mengintensifkan
serangannya.
(Red/Sumber)