Moskow – Bank Sentral Rusia mengumumkan bahwa semua emas dalam cadangan internasional negaranya, yang turun 50 persen pasca sanksi Barat kini berada di Rusia.
Melansir Gazetemru.com, Jum’at (25/3/22), Bank Sentral Rusia dalam pernyataan tertulisnya mengatakan hasil evaluasi cadangan internasional negaranya sekira setengahnya telah dibekukan.
Ditegaskan bahwa Rusia tidak dapat menyimpan semua cadangan internasionalnya di negaranya.
Dikatakan bahwa menjaga cadangan sepenuhnya di dalam negeri berarti tidak ada cadangan dan tidak ada perlindungan terhadap krisis eksternal.
Langkah antisipasi itu diambil seperti halnya pada periode 1992-1999 saat semua negara rentan terhadap ancaman eksternal akibat krisis ekonomi.
Dikatakan pula bahwa dalam krisis ekonomi, Rusia membutuhkan cadangan mata uang negara-negara yang berdagang dengannya.
“Dalam krisis yang disebabkan oleh alasan geopolitik, Anda memerlukan cadangan yang tidak akan terpengaruh oleh sanksi negara-negara Barat. Oleh karena itu, kami meningkatkan total bagian cadangan emas dan yuan menjadi hampir 50 persen,” ujar sumber Bank Sentral Rusia.
Dalam pernyataan tersebut disebutkan bank tidak memiliki kesempatan untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah pembekuan cadangan, dan bahwa cadangan devisa nontunai selalu disimpan di bank asing dan aset tersebut juga dapat dibekukan.
Diinformasikan, Rusia juga mengambil langkah-langkah atas dasar timbal balik karena pembekuan cadangannya dalam dolar dan euro.
Diterangkan bahwa aliran modal dibatasi, penjualan obligasi investor asing dan keluar dari sistem keuangan Rusia juga dilarang.
Selain itu, pembayaran utang perusahaan Rusia dan utang pemerintah kepada kreditur dari negara yang mendukung sanksi terhadap Rusia hanya akan dilakukan dengan izin pemerintah.
“Semua emas dalam cadangan kami ada di brankas Bank Sentral Rusia di wilayah negara kami,” jelasnya.
(Red/Sumber)
