Kendari – Forum Kajian Aktivis Pemerhati Sulawesi Tenggara (FKAP Sultra) melaporkan PT. Berkah Global Mulia (BGM) ke Polda Sultra, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tenggara.
Presidium FKAP Reski Tamburaka mengatakan bahwa langkah ini diambil sebagai respons terhadap dugaan serangkaian pelanggaran yang dilakukan oleh PT. BGM dalam melakukan operasional pertambangannya di Kecamatan Moramo Utara
FKAP Sultra, menduga PT. BGM telah melakukan kegiatan pertambangan tanpa memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
“Ini berujung pada penyebaran debu dan material berbahaya yang mengganggu serta membahayakan masyarakat sekitar, ” ujar Reski dalam siaran persnya, Jum’at (28/6/24).
Selain itu lanjut Reski, dalam aktivitasnya, PT. BGM juga menggunakan fasilitas jalan umum tanpa izin yang menyebabkan rusaknya infrastruktur jalan dan menimbulkan potensi bahaya bagi pengendara dan masyarakat.
“Kami sebagai wakil dari masyarakat Sulawesi Tenggara merasa perlu untuk mengambil langkah hukum terhadap PT. BGM atas serangkaian pelanggaran yang telah dilakukan. Lingkungan dan keselamatan masyarakat harus diutamakan dalam setiap kegiatan industri, dan kami akan memastikan bahwa keadilan dilakukan,” tegasnya.
FKAP Sultra berharap DLH Provinsi Sulawesi Tenggara dan Dishub Provinsi Sulawesi Tenggara segera mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan hukum yang berlaku, demi menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat setempat.
FKAP Sultra juga mengajak Polda Sulawesi Tenggara, DLH Provinsi Sulawesi Tenggara, dan DISHUB Provinsi Sulawesi Tenggara untuk segera melakukan investigasi mendalam dan mengambil langkah hukum yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, demi menjaga keadilan dan keberlanjutan lingkungan hidup di Sulawesi Tenggara.
Sementara itu PT BGM yang dihubungi media ini, belum juga memberikan keterangan terkait tudingan FKAP tersebut.
(Red)
