Jakarta – Mantan Menko Perekonomian Ramli mengatakan kebijakan Jokowi terkait ekspor minyak goreng adalah kebijakan yang membingungkan.
“Mencla-mencle kaya mainan yo-yo kebijakan minyak goreng,” cuit RR, Kamis (28/4/22).
Pernyataan RR tersebut menyikapi dianulirnya kebijakan presiden terkait ekspor minyak goreng dan CPO.
Selain RR sorotan juga datang dari Managing Directur Politic Economies and Policy Study (PEPS) Anthony Budiawan.
Menurut Anthony Budiawan, koreksi kebijakan CPO lebih parah dan mempermalukan Jokowi.
“Lebih parah dari Batubara, kali ini larangan ekspor CPO dikoreksi (dibatalkan) sebelum berlaku, sangat mempermalukan Jokowi,” tulis Anthony Budiawan di akun Twitternya, Rabu (27/4/22).
Bahkan menurut dia, koreksi kebijakan tersebut akan memunculkan persepsi negatif terhadap Presiden Jokowi.
“Masyarakat akan menduga Jokowi tunduk pada oligarki. Kebijakannya bisa dikoreksi sesuka oligarki, melalui anteknya di kabinet,” tegas Anthony Budiawan.
Senada dengan itu, Ketua Umum Prodem Iwan Sumule, menyesalkan koreksi kebijakan itu.
Menurut dia, pembatalan tersebut merupakan bukti jika Jokowi tidak lagi dianggap sebagai pemimpin oleh bawahannya.
Bahkan Iwan Sumule mengibaratkan Jokowi seperti bebek lumpuh.
“Presiden @jokowi tampaknya sudah tak lagi dianggap sebagai pemimpin negara.
Alamak! Bagaimana tidak, presiden telah resmi melarang ekspor Migor dan CPO, tapi omongan presiden dibantah hanya sekelas dirjen.Presiden @jokowi sudah seperti “Bebek Lumpuh”, tak didengar dan diikuti,” cuit Iwan Sumule melalui akunnya Bos Sumule, Rabu (27/4/22).
(Red)
