Oleh : Moh. Naufal Dunggio
Aktivis dan Ustadz Kampung
Mengerikan kalau Allah mau mencabut sesuatu dari hambaNya. Tinggal mengucapkan KUN FAYAKUN maka selesailah hamba itu. Selesainya bisa dengan biasa, bisa juga dengan terhina. Itu harus menjadi pelajaran pada kita semua tanpa ada jenjang dan strata dalam kehidupan.
Sifat IBLIS yang paling utama saat terusir dari surganya Allah adalah KESOMBONGANNYA. Dengan mengatakan kepada Allah saat disuruh sujud kepada manusia, sang IBLIS mengatakan; “saya lebih baik darinya, Engkau ciptakan aku dari api dan dia Engkau ciptakan dari tanah. Maka saya tidak akan sujud kepadanya karena api lebih mulia dari tanah”. Dan sifat IBLIS ini menjadi faktor utama pada manusia jika dia merasa tidak lagi menginjak tanah atau berjalan diatas angin.
Ini yang lagi ramai saat ini. Dimana sang penjual teh es manis tiba-tiba mendadak jadi jutawan dan sang ustadz yang menghinanya terhina sehina²nya dan dikecam nitizen seantero negeri. Sampai sang presidenpun harus ikut memarahinya. Mau tidak mau dia harus mundur dari jabatannya sebagai STAF RI 1 akibat MERENDAHKAN DERAJAT penjual es teh manis dengan kata GOBLOK.
Sebagaimana dalam sebuah video, dia pernah mengatakan bahwa MULUTMU HARIMAUMU. Dan akhirnya menjadi SENJATA MAKAN TUANNYA. Dan hebatnya para nitizen menulik bahwa sang penjual es teh manis itu membawa minuman 13 botol air mineral dan 5 gelas es teh manis kemudian nitizan mencoba mencocokkan dengan surat 13 (Arra’ad) ayat 5 yang berbunyi; “Dan jika kau merasa heran, maka yang mengherankan adalah UCAPAN mereka. Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru? Mereka itulah yang ingkar kepada Tuhannya, dan mereka itulah (yang dilekatkan) belenggu dilehernya. Mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”.
Seorang ustadz gak boleh salah. Gak bisa seperti orang lain. Politisi, philosophi, polisi, jaksa, hakim dll. Kalau seperti ROCKY GERUNG ngatain DUNGU itu karena mereka benar-benar DUNGU membela REZIM YANG DZOLIM. Dan kata dungu itu tidak pernah nyasar ke rakyat biasa atau orang kecil. Selalu ditujukan ke mereka yang merasa berilmu tapi membela REZIM JAHANNAM. Seperti ROCKY suka sebut sama si ngibulin.
Beda dengan sang ustadz yang bernama TAIM yang mengkatrol namanya dengan tambahan GUS di depan namanya. Itu sama aja mengangkangi semua nama GUS sebagai gelar kepada mereka anak seorang KYAI yang menjadi tradisi di pulau jawa dan madura. Saking berbaktinya jama’ah kepada KYAINYA (GURUNYA) maka anak-anak mereka dipanggil GUS.
Gak tahu kejadian ini cobaan atau KUWALAT kepada para anak kyai (GUS) seindonesia. Yang jelas si TAIM telah mengundurkan dirinya dari staf RI 1 kita lupa bidangnya apa.
Wallahu A’lam …