Oleh : Muslim Arbi
Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu
Seorang Ibu merasa sedih setelah membaca tulisan dan artikel tentang Kasus Korupsi PT Timah. Beliau berkomentar: Orang korupsi untuk apa? Rakus banget ya… Gw mo nyekolahin anak kuliah aja. Bingung… Uangnya dari mana? Haddeuhhh. Dan di chatnya memasang emozi sedih.
Ibu tersebut yang anak diterima di Universitas Indonesia itu, tahun ini karena prestasi sekolahnya bagus sejak SMA. Prestasi nya bagus dan punya beberapa ketrampilan tapi untuk biaya kuliah di universitas ternama, tentu perlu biaya yang tidak sedikit.
Ibu itu, bisa jadi mewakili banyak ibu-ibu Indonesia yang anaknya putera-puteri berprestasi di sekolah. Namun terkadang negara abai atas masa depan mereka. Karena harus Terseok-seok untuk biaya pendidikan tinggi untuk masa depannya.
Sementara itu, baru-baru ini ada seorang Ibu yang dikenal sebagai crazy rich di PIK, Pantai indah kapuk memamerkan kekayaannya bersama Kaesang Putera Presiden dalam podcastnya.
Baju berbandrol, 40 juta, jam tangannya berharga 1000 juta, cincin berlian nya senilai 4-5 miliar. itu dipamerkan di podcast Kaesang, Ketua Umum PSI dan putera kedua presiden Joko Widodo.
Apalagi di saat rayakan Ulang Tahun Putranya yang masih kecil dibeli kan sebuah Jet Pribadi yang sangat mewah oleh Suaminya, Harvey Moeis yang sudah tersangka dan ditahan juga. #Gilabenar
Podcast itu buru-buru di hapus atau dilenyapkan di kanal YouTube Kaesang. Setelah Helana Lim, crazy rich ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Agung. Meski dihapus, jejak digitalnya sudah tersimpan dan dicopy oleh Netizen.
Pasal 33 UUD1945, mengamanatkan: Bumi dan Air dan kekayaannya yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar -besar kemakmuran rakyat.
Tambang Timah di Pulau Bangka Belitung yang dikelola oleh PT Timah itu, adalah perusahaan BUMN. Dari berita terbaca, kasus PT Timah yang rugikan negara Rp 271 Triliun ini sudah lama tercium. Baru sekarang Kejaksaan Agung bergerak untuk mengusut dan menangkap para pelakunya.
Sejak Helena Lim ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Agung, dan ditahan, podcast Helena Lim dan Kaesang dihilangkan dari kanal YouTube nya.
Mengapa Podcast itu lenyap tanya sejumlah Netizen yang kritik hal itu.
Pertanyaan muncul, apakah selama ini Helena Lim dilindungi pejabat termasuk putra Presiden? Atau putera presiden yang ketua umum sebuah partai itu ikut terima dana haram dari Helena Lim? Dan karenanya Crazy rich PIK itu aman selama ini?
Menepis desas-desus itu Kejaksaan Agung didesak Publik untuk panggil dan periksa Kaesang. Kalau memang tidak terlibat, Kejagung dapat membersihkan nama ketua umum PSI itu.
Tetapi, jika ditemukan ada dana politik atau apapun namanya yang mengalir ke Kaesang, maka Kejagung juga dapat bersikap. Jangan karena putera presiden sehingga dilindungi. Ini sangat melukai nurani masyarakat.
Kejaksaan agung harus dapat berlaku adil dan profesional untuk mengusut dan menetapkan tersangka, bila ditemukan bukti dan fakta yang memadai. Tetapi jika Kejagung diskriminasi atas temuan kasus Korupsi Rp 271 Triliun, Rakyat akan sangat kecewa.
Bila memperhatikan keluhan seorang Ibu yang bingung biayai anaknya yang diterima di sebuah universitas ternama di Indonesia, dan si Crazy rich yang pamer dengan harta haramnya di Podcast bersama Kaesang itu, Kejagung harus lebih bersemangat lagi untuk usut dan bongkar kasus PT Timah ini, tanpa pandang bulu, siapa pun yang yang terlibat.