Paris – Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pihaknya bersama mitranya G7 kembali akan menerapkan sanksi berat terhadap Rusia.
Sanksi yang disebutnya paket ke empat itu dimaksudkan untuk lebih mengisolasi Rusia dan menguras sumber daya yang digunakannya untuk
membiayai perang itu.
Kata dia, tindakan pertama yang akan dilakukan adalah menolak Rusia sebagai status negara yang paling diminati terkait dengan produk-produk utama dari mereka.
Selain itu, pihaknya juga akan berupaya untuk menangguhkan hak keanggotaannya di lembaga keuangan multi lateral seperti IMF dan Bank Dunia.
“Jadi tidak ada lagi pinjaman atau manfaat dari lembaga-lembaga ini,” ujar von der Leyen melalui akun Twitternya, Sabtu (12/3/22).
Selanjutnya kata dia, pihaknya akan terus menekan elit Rusia yang dekat dengan Putin.
Ketiga lanjut Bin Der Leyen, pihaknya akan memastikan bahwa negara Rusia dan elitnya tidak dapat menggunakan aset kripto, untuk menghindari sanksi.
Tindakan keempat sebut dia, pihaknya akan melarang ekspor barang mewah Uni Eropa ke Rusia.
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya akan melarang impor barang-barang utama di sektor besi dan baja dari Federasi Rusia.
“Akhirnya, kami akan mengusulkan larangan besar pada investasi Eropa baru
di sektor energi Rusia dari eksplorasi hingga produksi,” tegasnya.
Von der Leyen menambahkan bahwa krisis ini belum pernah terjadi sebelumnya.
“Demikian pula persatuan dan kecepatan reaksi yang telah ditunjukkan oleh demokrasi kita sejauh ini,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui G7 adalah organisasi yang terdiri dari tujuh ekonomi maju terbesar di dunia; Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
(Red)
