Kyiv – Walikota Mauripol Vadym Boychenko mengatakan bahwa sekira 160.000 warga sipil terjebak di Mauripol.
“Sayangnya, masih banyak orang di Mariupol. Angkanya lebih dari 100.000. Menurut perkiraan kami, sekitar 160.000 warga sipil berada di kota itu,” kata Vadym Boychenko seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (5/4/22).
Dia juga menyebut jika tindakan militer Rusia sebagai genosida orang di Mariupol.
Lebih jauh dia mengatakan bahwa saat ini tidak mungkin warga tinggal di Mauripol karena kota tersebut tida tersuplai listrik, pemanas dan pasokan air.
“Rusia berjanji untuk membuka koridor kemanusiaan di Mariupol tetapi mereka justru mencegahnya,” tambah Boychenko.
Untuk diketahui bahwa berdasarkan data PBB, tercatat 1.151 warga sipil telah tewas dan 1.824 terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang terhadap tetangganya pada 24 Februari lalu
Selain itu lebih dari 3,86 juta orang Ukraina telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, dengan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri.
(Red/Sumber)