Jakarta – TNI akan menggelar latihan tempur gabungan Kogabwilhan di tiga wilayah secara bersamaan.
Latihan digelar di Riau, Situbondo dan Manokwari di masing-masing wilayah Kogabwilhan.
“Latgab 2023 ini bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan Kogabwilhan TNI dalam melaksanakan keamanan militer dalam rangka menghadapi kemungkinan kontijensi,” ujar Yudo dalam rapat paparan bersama Dankodiklat Letjen Eko Margiyono di Wisma Ahmad Yani, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/23).
Dalam rapat tersebut hadir sejumlah pejabat teras TNI, pejabat utama tiga matra, dan tiga Pangkobgabwilhan.
Yudo mengatakan latgab itu juga untuk meningkatkan daya tempur satuan TNI, terujinya kemampuan alutsista yang dimiliki, dan terujinya kemampuan interoperability angkatan. Selain itu untuk melihat terujinya doktrin, prosedur, dan organisasi dalam pelaksanaan keamanan militer (Kammil) maupun operasi gabungan.
“Jadi latihan puncak masing-masing tidak ada artinya kalau tidak ada perubahan, karena memang di dalam Keputusan Peraturan Panglima TNI tentang latihan gabungan ini, sistem pertahanan kita masih menggunakan operasi gabungan TNI,” kata Yudo lagi.
Yudo menerangkan latgab 2023 itu akan melaksanakan latihan operasi udara gabungan, operasi laut gabungan, operasi amphibi, operasi pendaratan administrasi, operasi lintas udara, operasi pendaratan gabungan, dan operasi dukungan (Pasukan khusus, bantuan tempur dan penerangan).
Latihan gabungan itu direncanakan akan dilaksanakan di 3 (tiga) tempat yaitu Kogabwilhan I di Dabo Singkep Riau, Kogabwilhan II di Asembagus Situbondo dan Kogabwilhan III di Manokwari selatan.
Selain latihan tempur gabungan, di Juli ini atau tahun anggaran 2023, TNI juga akan menyelenggarakan latihan besar yaitu Super Garuda Shield di Situbondo. Latihan ini melibatkan beberapa negara.
“Mari kita laksanakan latihannya seperti perintah operasi gabungan TNI, yang masing-masing matra yang juga menyusun dari tugas Kogasgab, Kogasgab diberikan kepada matra masing-masing,” jelasnya.
(Red)