HINGGA KUARTAL III/2022, REALISASI KPR BCA TEMBUS 105 TRILIUN RUPIAH

Jakarta – Tren permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) masih akan berlanjut hingga tahun 2023.

Untuk itu, sejauh ini Bank BCA (BBCA) juga belum mengerek suku bunga KPR.

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan tren pemulihan atas permintaan KPR diperkirakan berlanjut pada 2023 didukung dengan permintaan masyarakat yang masih melandai, khususnya milenial.

Di sisi lain, emiten bersandi saham BBCA ini tercatat belum menaikkan suku bunga KPR.

“BCA masih mempertahankan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) KPR sebesar 7,20 persen,” kata Hera seperti dikutip Bisnis, Rabu (14/12/22).

Hera menyampaikan bahwa perseroan juga menyediakan berbagai variasi suku bunga KPR, antara lain, bunga 3,85 persen fix selama tiga tahun.

Penawaran tersebut masih akan berlaku sampai dengan akhir Desember 2022.

Hingga kuartal III/2022, BCA tercatat sebagai bank swasta dengan penyaluran KPR tertinggi lewat realisasi sebesar Rp105 triliun, atau naik 10,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sementara itu, laporan Bank Indonesia menyebutkan penyaluran kredit properti hingga Oktober 2022 telah mencapai Rp1.197,6 triliun, atau naik 8,4 persen yoy.

KPR dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) menjadi kontributor terbesar dengan realisasi Rp606,3 triliun.

Kendati demikian, survei bank sentral yang dirilis pada November 2022 menunjukkan bahwa permintaan KPR diperkirakan menurun selama 3 – 6 bulan ke depan.

Turunnya permintaan selama 3 bulan ke depan terindikasi dari melemahnya pangsa KPR dari 13 persen pada September menjadi 10,4 persen pada Oktober 2022.

Adapun, untuk periode 6 bulan mendatang, survei Bank Indonesia memperlihatkan kebutuhan terhadap pembiayaan KPR cenderung melemah.

Pada Oktober 2022, pangsa KPR tercatat berada di level 6,9 persen, sedangkan bulan sebelumnya mencapai 10,2 persen.

(Red/Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *