Nusa Dua – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menilai batu bara masih menjadi salah satu penopang utama perekonomian RI. Sebab sebagai salah satu produsen dan eksportir batu bara terbesar di dunia, sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara.
Semula, Bahlil mengungkapkan bahwa meskipun kondisi ekonomi global masih tidak menentu, dengan beberapa negara mengalami resesi dan pertumbuhan ekonomi yang belum optimal, Indonesia berada dalam posisi yang baik di antara negara-negara G20.
“Kita harus bangga di negara G20 kita masih yang terbaik,” kata Bahlil di acara Coaltrans Asia 2024, Bali, seperti dilansir CNBC Indonesia, Senin (9/9/2024).
Menurut dia, Indonesia setidaknya berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5%, sementara inflasi tetap terkendali di bawah 3%. Salah satu sektor yang berperan besar dalam menjaga stabilitas ekonomi ini yaitu komoditas batu bara.
“Sudah barang tentu ekonomi yang baik itu banyak yang menopang salah satunya diantaranya adalah sektor pertambangan khususnya batu bara,” kata dia.
Bahlil menyebut dalam kondisi ekonomi global yang belum menentu seperti sekarang ini, di mana beberapa negara mengalami resesi dan pertumbuhan ekonomi yang belum optimal, banyak negara akan berpikir kreatif. Khususnya untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Namun, hal ini harus dilakukan tanpa mengesampingkan konsensus global, terutama terkait isu-isu besar seperti perubahan iklim dan target Net Zero Emission (NZE).
“Kita tahu ada NZE yang harus kita lakukan pada 2060. Indonesia sendiri canangkan 2060 untuk ke sana butuh proses dan bertahap. Di Indonesia sendiri batu bara salah satu komoditas unggulan penyumbang pendapatan negara,” katanya.
(Red/Sumber)