Jakarta – Ekonom Anthony Budiawan memperkirakan nilai tukar rupiah bakal merosot hingga 15.500 per dolar Amerika.
Menurut dia, hal tersebut merupakan keniscayaan jika suku bunga tetap tidak naik.
“Kalau suku bunga tetap tidak naik, rupiah segera tembus Rp15.500,” ujar Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) itu melalui akun Twitternya, Rabu (6/7/22).
Dia juga mengatakan bahwa kebijakan BI mempertahankan suku bunga acuan telah berakibat fatal sehingga menyebabkan nilai tukar rupiah merosot ke angka 15 ribu per dolar Amerika.
“Kebijakan BI pertahankan suku bunga acuan berakibat fatal, rupiah tembus Rp15.000 per USD,” ujarnya lagi.
Kondisi tersebut lanjut dia disebabkan karena inflasi pada Juni lalu telah mencapai 4,35 persen yang melebihi target yakni 2-4 persen.
“Karena inflasi per 06/2022 sudah capai 4,35%: lebih tinggi dari target 2%-4%. Inflasi pangan lebih tinggi lagi: 8,26%,” jelasnya.
(Red)
