Jakarta – Direktur Rumah Politik, Fernando EMaS mengatakan bahwa Presiden Soeharto berkuasa selama 32 tahun namun anaknya tidak ada yang menjadi Kepala Daerah baik tingkat Provinsi, Kabupaten atau Kota.
Padahal menurut dia, sistem pemilihan Kepala Daerah pada saat itu sangat mudah bagi Soeharto untuk menjadikan anaknya menjadi Kepala Daerah.
“Jokowi yang hanya berkuasa selama 2 periode, namun anaknya Gibran menjadi Walikota Solo dan menantunya Bobby Nasution menjadi Walikota Medan. Seolah menunjukkan keserakahan keluarga Jokowi akan kekuasaan,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/10/23).
Hal tersebut lanjut dia, semakin terbukti dari usaha Jokowi mempertahankan kekuasaan dengan mendorong anaknya menajdi cawapres dengan cara merubah UU Pemilu melalui Mahkamah Konstitusi karena Gibran belum memenuhi syarat usia minimal.
“Jokowi tidak rela mengakhiri kekuasaannya yang akan berakhir bulan Oktober 2024 sehingga memaksakan anaknya menjadi cawapres Prabowo,” katanya.
Kata dia, kalau dilakukan kalkulasi Jokowi berkuasa dan mempertahankan kekuasaan melalui keturunannya maka akan melampaui lamanya Soeharto berkuasa.
“Jokowi yang berkuasa selama 10 tahun ditambah Gibran 15 tahun dan Kaesang selama 10 tahun maka keluarga Jokowi akan berkuasa selama 35 tahun,” terangnya.
“Belum termasuk Jan Ethes yang juga saya yakin dalam benak Jokowi sudah dipersiapkan menjadi penerus dari keluarganya untuk menjadi Presiden yang akan datang,” imbuhnya.
“Saya berharap brutus-brutus yang ada disekitar Jokowi menyadari akan rusaknya tatanan kita karena menjadikan proses rekrutmen kepemimpinan nasional dengan sistem monarki dibalut demokrasi,” pungkasnya
(Beby)