Oleh : Muslim Arbi
Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu
Disebuah kanal YouTube yang dirilis oleh kawan saya: Wildayman Firdaus. Anak ITB -81, soroti soal proyek KCJB.
Menurut Wil, panggilan akrab saya kepadanya: Terdapat 7 fakta kereta cepat Jakarta Bandung.
Dari uraiannya itu. Dapat dilihat di https://youtu be/ZcfpaS-G5tM?si=XiNmSDUAdjmIEny6 disitu terungkap dengan jelas KCJB itu memang jebakan hutang: DEBT TRAP RRC.
Meski dengan waktu kontrak antara Indonesia-RRC selama 80 tahun. Belum dapat mengembalikan modal yang telah dikeluarkan dalam proyek itu, yakni sekitar Rp 109 Triliun.
Apalagi pemerintah Indonesia mau menjaminkan APBN untuk proyek rugi tersebut.
Dalam hitungan Wildayman; dia, gunakan asumsi optimis. Dengan total penumpang 34.000 per hari, maka selama 80 tahun KCJB akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 324 T.
Dengan asumsi keuntungan optimis 15%, maka keuntungan KCJB adalah 15 % x Rp 342 T. Ya. Sekitar Rp 51 T.
Dengan modal Rp 109 T dan margin Rp 51 T, itu belum dapat menutupi biaya proyek selama 80 tahun. Dan itu di jamin APBN. Artinya, APBN telah masuk dalam jebakan hutang.
Itupun masih rugi. Dan gimana mau gunakan APBN untuk menjamin sebuah proyek yang merugi? Otomatis KCJB akan jadi beban negara dan rakyat Indonesia bukan?
Kalau ternyata KCJB ini merugi, maka proyek ini wajib diaudit diusut tuntas oleh institusi auditor negara: BPK dan BPKP. Dan DPR segera bentuk Pansus soal KCJB.
Atau proyek merugi ini segera saja di hentikan. Karena, kalau gunakan asumsi negatif sebagaimana sejumlah jalan tol yang dibangun mahal dan di jual murah tentu proyek KCJB ini akan lebih parah lagi.
Proyek ambisius yang rugikan negara kenapa mesti di paksakan?
Siapa yang bertanggung jawab atas proyek ini wajib di usut. Kalau pun proyek ini adalah tanggung jawab Jokowi sekalipun harus segera dimintai tanggung jawab.
Apalagi sejak periode kedua Jokowi, dia sesumbar: “Tidak ada visi – misi Menteri. Yang ada adalah visi – misi Presiden”.
JadinJokowi harus bertanggung jawab atas kerugian negara dalam proyek KCJB ini. Dan bukan tanggung jawab menterinya.
Sejak awal Proyek KCJB di luncurkan sudah terjadi pro – kontra. Saat itu Kemenhub di jabat oleh Menhub Jonan. Mantan Dirut KAI itu tidak setuju dengan KCJB. Akibat itu alumni Ubaya itu dicopot? Saat itu spekulasi publik memang menduga pencopotan Jonan terkait dengan proyek KCJB.
Apa yang di dirumorkan soal Debt Trap atau Jebakan Hutang RRC semakin jelas nampak pada proyek KCJB ini.
Saat ini Indonesia telah masuk dalam daftar negara yang kena jebakan China dalam proyek infrastrukturnya. Sebagaimana disejumlah negara Afrika dan Asia Selatan sebelumnya.
Akibat proyek ambisius dan ugal-ugalan ini. Jokowi harus bertanggung jawab. Jokowi dan Luhut telah merumuskan negara masuk dalam jebakan hutang RRC.
Rakyat Indonesia tolak negara ini masuk dalam jebakan hutang RRC.
Terlihat ada unsur kesengajaan pemerintahan Jokowi dan kabinetnya sengaja menjebakkan negara ke dalam jebakan hutang RRC?
Itu terbukti dengan upaya mau menjadikan APBN sebagai jaminan atas proyek yang jelas – jelas merugi dan melilitkan hutang negara itu.
It’s very interesting! If you need help, look here: hitman agency
Wow, awesome weblog format! How lengthy have you been running a
blog for? you make running a blog glance easy.
The overall glance of your site is excellent, let alone the content!
You can see similar: najlepszy sklep and here sklep internetowy