PERSELINGKUHAN KOALISI POLITIK MENJIJIKKAN

Opini1177 Views

Oleh : Moh. Naufal Dunggio
Aktivis dan Ustadz Kampung

Namanya perselingkuhan sudah pasti haram dan tidak di benarkan. Namun kalau dalam politik semua akan terasa boleh dan halal. Karena di dunia politik tidak berlaku hukum agama. Yang ada hukum HALAL HARAM HANTAM. Ini yang terjadi dan merasuki dua partai yang berbasis agama tapi mereka menamai partai nasional yakni PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) dan pecahannya yakni PARTAI GELORA. Kedua partai ini tergabung di dalam KIM PLUS (mengikuti jejak pijat plus-plus) Kedua partai ini sama-sama lahir dari gerakan anak muda tempo dulu yang pengajiannya berkelompok-kelompok (Halaqoh) yang di pimpin oleh seorang MURABBI yang di angkat berdasarkan keilmuan agamanya serta berakhlak mahmudah (terpuji/baik) bukan berakhlaq mahmudzah (jelek/buruk).

Dari pengajian-pengajian itu mereka bermetaforfosis menjadi partai politik. Mengikuti perjalanan harakah IKHWANUL MUSLIMIN di Mesir.
Sewaktu awal-awal terbentuk menjadi partai yang di beri nama PK (Partai Keadilan), nuansa agamanya sangat kental dan para anggotanya masih menjaga akhlaknya yang Islaminya. Teringat mereka menyebar di kampung-kampung penduduk menyebar dan ngontrak satu rumah di kampung-kampung itu dan mengajar mengaji anak-anak kampung tanpa di pungut biaya. Bukan hanya anaknya di ajar ngaji tapi ibunyapun digarap. Pas masuk PEMILU para orang tua itu di doktrin kalau mau negeri ini bagus maka harus pilih partai yang orang-orangnya AMANAH. Dan yang amanah itu partainya. Dan mereka berhasil menjadi partai besar menduduki posisi no 5 atau 6 dalam pemilu di seluruh Indonesia.

Seiring berjalannya waktu partai ini merobah namanya berganti menjadi PARTAI KEADILAN SEJAHTERA. Dan mulai dari sini setelah merasakan manisnya jadi politisi dan cuan udah banyak alias para aktivis pengajian ini yang jadi pengurus partai udah kaya maka muncul dua faksi yang mendominasi partai ini yakni FAKSI KEADILAN dan FAKSI SEJAHTERAH. FAKSI KEADILAN identik dengan mereka yang masih istiqomah dengan garis partai yang sejak semula didirikan dan FAKSI SEJAHTERA adalah mereka yang identik dengan mereka yang hobby cari proyek dan berusaha jadi OKB (orang kaya baru). Karena kekuasaan parlemen ada di tangan mereka. Kedua faksi ini yang mewarnai dan meramaikan PKS saat ini. Bahasa-bahasa agama tidak terlalu di kedepankan kecuali terpaksa kalau lagi cari suara atau saat kejepit. PENGINGKARAN PADA UMAT tidak jadi masalah. Bahkan berbuat MAKSIATPUN dianggap biasa-biasa saja karena mereka berpikir ALLAH MASIH PUNYA SIFAT MAHA PENGAMPUN. Jadi tabrak aja itu semua gak apa-apa. Yang lebih miris lagi mengingkari umat sebagai pendukungnya tidak jadi soal. Kan Tuhan MAHA PENGAMPUN.

Dalam perjalanan waktu PKS pecah lagi. Sebagian pengurus intinya mendirikan PARTAI GELORA. Ditenggarai mereka yang mendirikan Partai Gelora adalah umumnya dari FAKSI SEJAHTERA. Sehingga dalam PILPRES 2024 kemarin kedua partai terpisah dukungannya. Kalau PKS mendukung ANIS BASWEDAN dan PARTAI GELORA mendukung PRABOWO. Kalau perbedaan dukung mendukung dua partai yang berseberangan seperti ini sudah biasa. Dan rakyat juga memakluminya. Tapi kalau tiba-tiba mereka kedua partai itu berada di satu koalisi yang di berinama KIM PLUS (mungkin hobby masuk panti pijit plus-plus) mengusung satu calon yang di sokong oleh rezim laknat dengan iming-iming jabatan kursi mentri di kabinet Prabowo dan diberi cuan serta MENCAMPAKKAN satu calon lain yang tidak di sukai rezim laknat walau Umat dan rakyat mencintainya. Inilah yang di sebut PERSELINGKUHAN KOALISI POLITIK YANG MENJIJIKKAN.

Ternyata idealiasme itu kalah dengan DUITISME dan JABATANISME. Dan dalam hal ini ternyata FAKSI SEJAHTERA yang ada di Partai Gelora MENANG TELAK. PKS tidak merasa BERDOSA meninggalkan umat yang membesarkan mereka. Kan Tuhan masih punya sifat MAHA PENGAMPUN. Bodoh amat dengan umat nanti saat PEMILU berikut di keluarkan dalil-dali Al-Quran dan Hadits untuk menghipnotis umat agar bisa memilih partai ini lagi. Dan umat masih mau percaya pada PKS ..?
Dan yang lebih menabjubkan, umat sering menuduh PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDIP) sebagai partai haram karena diisi oleh kader-kader KOMUNIS akan MENCALONKAN sebagai Gubernur DKJ ANIES RASYID BASWEDAN. Sesuai dengan keinginan Umat. Dan PKS yang lahir dari umat justru MENCAMPAKKAN ANIES dengan alasan yang tidak masuk akal. Jadi tidak salah kalau nitizen mengatakan bahwa PKS saat ini telah berganti menjadi PARTAI KOMUNIS SEKARANG = PKS juga.

Wallahu A’lam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *