Pontianak, PBSN – Akhirnya, semesta bersabda, Arab Saudi dan Uzbekistan akan bertarung di final Piala Asia U17 2025. Dua negara yang bahkan tidak pernah menginjak bayangan Timnas Indonesia selama turnamen, tapi tiba-tiba muncul di babak akhir seperti dua tokoh figuran yang ngotot jadi pemeran utama.
Sementara itu, Korea Selatan dan Korea Utara, dua saudara sekandung beda genre anime, telah merasakan pertempuran dengan bocil Garuda lebih awal. Korea Selatan dilipat rapi 1-0. Laga perdana sudah menghabisi sang raksasa Asia. Sayangnya, untuk lawan Korea Utara dihajar dengan skor 6-0 yang begitu kejam, bahkan bola pun sempat meminta cuti tahunan. Ini bukan lagi sepak bola, ini sudah jadi bentuk seni bela diri spiritual dengan unsur horor psikologis. Tapi, lupakan itu. Walau kalah menyakitkan, pasukan Nova Arianto positif melenggang ke Piala Dunia pada November 2025 di Qatar. Ini sejarah besar, wak!
Kembali ke Arab Saudi vs Korea Selatan di semifinal. Ini pertarungan emosional antara dua aliran sepak bola. Yang satu berisi pemain-pemain berwudu. Satunya lagi dilatih oleh pahlawan-pahlawan K-drama. Negerinya Nohran ini sempat unggul lewat gol Ha-ram Oh di menit ke-45, nama yang terdengar seperti peringatan moral, sebelum Arab Saudi membalas di injury time lewat Abu Bakr Saeed, seorang pemain yang sepertinya lahir langsung di Mekkah setelah azan subuh. Luar biasa negerinya Muhammad bin Salman ini. Kalah sudah di depan mata, bisa menyamakan skor di tambahan waktu, 1-1.
Pertandingan lanjut ke adu penalti. Di sinilah seluruh sejarah dunia berkumpul. Nabi-nabi sepak bola menangis, dinosaurus berguling di kuburannya, dan langit terbelah seperti kulit durian. Arab Saudi menang 3-1. Korea Selatan? Kembali ke rumah dengan wajah lesu dan playlist galau berjudul “Oppa, Maafkan Aku.” Kisah kemenangan Saudi ini mirip saat mengalahkan Jepang juga lewat adu penalti, 3-2.
Sementara itu, Uzbekistan menjadikan semifinal sebagai ajang cuci tangan dari dosa masa lalu. Mereka membantai Korea Utara 3-0 dengan penuh gaya. Padahal, negeri Kim Jung Un rumornya palsukan umur. Nyatanya kaing-kaing dihajar negara pecahan Uni Soviet itu. Gol dicetak oleh pemain-pemain yang namanya sulit diucapkan tapi mudah mencetak gol: Sadriddin Khasanov, Jamshinbek Rustamov, dan Abubakir Shukurullaev. Skor 3-0 bukan hanya kemenangan, tapi semacam pernyataan bahwa Uzbekistan tidak datang ke turnamen ini untuk selfie.
Korea Utara? Mereka harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-40 setelah Kang Myong-Bom yang entah pemain bola atau alat berat, mendapat kartu merah karena terlalu bersemangat mempraktikkan jurus tangkapan seribu mata angin.
Kini, tibalah kita di partai puncak. Arab Saudi vs Uzbekistan. Dua kekuatan misterius dari Timur Tengah dan Asia Tengah yang tidak pernah mampir ke timeline medsos kita. Kini mereka siap menciptakan final yang akan membuat bola berpikir dua kali untuk menggelinding. Kita tidak tahu apakah ini akan jadi laga penuh teknik tinggi, atau sekadar ajang lempar sepatu dengan intensitas tinggi.
Final Piala Asia U17 2025, Arab Saudi dan Uzbekistan dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 20 April 2025 pukul 22.00 WIB di King Fahd Sports City Stadium.
Di luar stadion, Timnas Indonesia duduk bersila sambil menyeruput kopi menatap ke langit dan berkata, “Yang masuk final, biarlah masuk. Kami sudah cukup membuat sejarah. Kami tak ikut, karena tiket Piala Dunia sudah di tangan, dan ini legenda.”
Kita tak perlu memilih juara. Karena juara sejati… adalah yang sudah mengalahkan negeri ginseng. Itu bukan mereka. Itu kita. Garuda, geser dulu. Biar mereka main. Suatu saat tiba giliran ikut bermain di laga puncak.
Rosadi Jamani
Ketua Satupena Kalbar