NEKAT SERANG POS TNI, WARGA MAYBART TERPAKSA DIHADIAHI TIMAH PANAS

Hankam502 Views

Maybart – FN (50), nekat menyerang Pos Koramil Mare di Kampung Suswa, Distrik Mare Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Ahad (17/4/22).

Mengutip JPNN, Senin (18/4/22), bahwa saat melakukan penyerangan, warga Kampung Bagasi, Distrik Mare tersebut menggunakan parang dan dalam keadaan mabuk.

Pelaku diketahui Ketua Badan Musyawarah Kampung atau Bamuskam Nafasi, Kabupaten Maybrat.

Kapendam XVIII/Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesireron mengatakan kejadian bermula ketika pelaku yang sedang dalam keadaan mabuk lari ke arah Posramil Mare dengan membawa parang.

Dia menuju koramil beserta sejumlah orang yang juga sama-sama dalam kondisi mabuk.

Saat pelaku mendekat ke markas TNI, Danposramil Letda Inf Damanik beserta anggota yang sedang melaksanakan siaga berusaha memberikan peringatan dengan kata-kata agar tidak mendekat.

Akan tetapi, pelaku tetap bersikeras maju sambil membawa parang, sehingga salah satu anggota posramil memberikan tembakan peringatan.

Namun tembakan peringatan pertama tersebut tidak dihiraukan oleh pelaku dan tetap maju menuju Posramil sehingga diberikan tembakan peringatan kedua.

Pelaku sambil membawa parang bersama sejumlah orang menyerang markas TNI dan mengayunkan senjata tajam kepada Danposramil.

Tetapi, peringatan kedua tersebut juga masih tidak dihiraukan dan pelaku tetap maju dan naik ke tangga pos sambil mengayunkan parang kepada Danposramil yang berada kurang lebih satu meter dari pelaku.

Melihat kondisi genting tersebut, kata kapendam, anggota Posramil langsung melakukan tindakan melumpuhkan pelaku dengan tembakan ke arah kaki dan mengenai mata kaki kanan. Pelaku akhirnya berhenti dan ditangkap anggota.

Beberapa orang lain yang datang bersama pelaku akhirnya melarikan diri.

Setelah diamankan prajurit TNI, pelaku selanjutnya diberikan pertolongan untuk menghentikan pendarahan.

“Pelaku dilumpuhkan dengan tembakan pada bagian kaki karena akan menyerang dan melukai Komandan Koramil menggunakan senjata tajam,” kata Kolonel Hendra Pesireron.

Dia menambahkan bahwa saat ini pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan intensif.

“Wilayah tersebut dijaga oleh aparat agar masyarakat tetap tenang dan kondisi wilayah kondusif,” pungkasnya.

(Red/Sumber)