APB3I SEBUT SMELTER DALAM NEGERI BELUM MAMPU SERAP PRODUKSI BAUKSIT

Jakarta – Puluhan juta ton bijih bauksit RI berpotensi tidak terserap di dalam negeri seiring dengan rencana pemerintah yang bakal menutup keran ekspor bijih bauksit mulai tahun depan.

Pelaksana Harian Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I), Ronald Sulistyanto menilai pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) menjadi solusi agar puluhan juta ton bauksit di Indonesia dapat terserap.

Pasalnya, produksi bijih bauksit di dalam negeri saat ini jumlahnya mencapai 58 juta ton per tahun. Sementara, fasilitas pengolahan Smelter Grade Alumina (SGA) yang ada baru sebatas 2 unit smelter dengan konsumsi bijih bauksit 12 juta ton per tahun.

Artinya masih terdapat selisih 44 juta ton bijih bauksit yang belum terserap. Terutama apabila kebijakan larangan ekspor benar-benar akan diberlakukan mulai Juni 2023.

“Sudah ada RKAB sebanyak 28 perusahaan dan kalau rata rata produksi 2 juta ton per tahun akan mendapatkan 56 juta ton per tahun, konsumsi dalam negeri dengan 2 Smelter SGA yang ada sekitar 12 juta ton per tahun, maka akan ada selisih 44 juta ton per tahun, mau dikemanain,” ujar Ronald seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (22/12/22).

Belum lagi persoalan lainnya, misalkan seperti harga beli bijih bauksit dari pihak smelter yang menurut Ronald seenaknya saja dalam menetapkan harga.

Oleh sebab itu ia meminta dukungan dari pemerintah.

“Untuk saat ini yang paling diuntungkan yang punya alumina dengan bahan baku bauksit murah, akhirnya pengusaha bauksit tidak bisa berproduksi karena rugi kalau tidak ada campur tangan pemerintah,” kata dia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya mencatat hingga saat ini setidaknya baru terdapat dua fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) bauksit yang ada di Indonesia. Adapun pada tahun depan, ditargetkan ada 11 unit smelter yang akan beroperasi.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif mengatakan bahwa hingga tahun 2023, akan ada tambahan 9 unit smelter bauksit yang akan beroperasi. Dengan begitu, maka di tahun 2023 total smelter bauksit yang beroperasi ditargetkan mencapai 11 smelter.

“Rencana 9, jadi total sampai 2023 itu sekitar 11. Nah ini memang satu hal yang perlu kita perhatikan kendala nya apa. Kalau kita bandingkan nikel yang eksis sekarang 15 rencana 15 total 30 unit dibandingkan bauksit nikel dominan,” kata dia dalam acara Closing Bell CNBC Indonesia, Senin (30/5/2022).

(Red/Sumber)