Jakarta – Pernyataan Presiden Jokowi terkait kriteria pemimpin yang selalu memikirkan rakyat mendapatkan respon dari Tokoh Bangsa Rizal Ramli (RR).
Menurut RR, sosok capres yang berambut putih yang dimaksud Jokowi tidak lebih dari seorang Pangeran Tik-Tok yang tidak mungkin memikirkan rakyat.
“Sopo ya Capres ‘Rambut Putih’ mikirin rakyat ? Yg ada Pangeran Tik-Tok, cenggengesan terus – boro2 mikir rakyat,” cuit RR, Sabtu (26/11/22).
RR bahkan menuding Presiden Jokowi sedang mempersiapkan boneka oligarki baru pasca kepemimpinannya.
Lanjut RR, hal itu dilakukan Jokowi untuk melindungi kepentingan melindungi kepentingan kroni-kroninya.
“Mas Jokowi belajar jujur deh, situ kan lagi nyiapkan boneka oligarki baru, utk melindungi kepentingan kroni2 situ kan ? Rakyat kan cuma slogan utk tameng oligarki,” jelas RR.
Sebelumnya Presiden Joko
Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa kriteria pemimpin Indonesia ke depan bisa diukur dari raut wajah dan penampilan.
Kata dia, lewat penampilan, calon pemimpin setidaknya bisa dilihat apakah bisa bekerja untuk rakyat atau tidak.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya di acara yang digagas relawan Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11/22).
“Perlu saya sampaikan, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya. Banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua, ada! Ada itu,” kata Jokowi.
Di hadapan ribuan relawan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengulang pernyataannya ikhwal ciri-ciri pemimpin yang dinilainya peduli dan selalu memikirkan rakyat.
“Saya ulang, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya. Kalau wajahnya cling bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga lihat rambut-rambutnya, kalau putih semua ini mikir rakyat ini!” jelas Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menyebut pemimpin nasional ke depan harus paham dan menyadari pentingnya keberagaman Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan negara multikultural yang memiliki keberagaman suku hingga budaya.
“Pemimpin Indonesia harus menyadari mengenai keberagaman Indonesia. karena kita ini macam-macam, karena kita beragam, berbeda-beda semua, suku kita memiliki 714 suku berbeda-beda,” tandasnya.
(Red)