Jakarta – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merespons masih bertahannya sejumlah menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf yang berasal dari partainya.
Megawati mengatakan bahwa dalam pergantian sosok menteri tidak dapat dilakukan secara asal dan dibutuhkan pertimbangan yang matang. Mengingat, perombakan (reshuffle) kabinet di tengah masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hampir berakhir layaknya buah simalakama.
“Ganti orang itu gampang 5 menit asal sumpah jabatan selesai. Namun dari sisi pengalaman saya paling tidak kalau terjadi perubahan 6 bulan saja dia sudah mampu dan tahu fragmentasi tidak apa-apa, tetapi yang berbahaya (jika tidak paham). Yang menanggung bahaya adalah bangsa dan Negara,” tuturnya seperti dikutip kabar24, Kamis (8/2/24).
Lebih lanjut, Megawati mengatakan bahwa periode kepemimpinan Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin hanya tersisa 8 bulan atau berakhir pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Oleh sebab itu, dia meyakini keputusan untuk menarik mundur kader-kader partainya dari kabinet tidak dapat dilakukan secara asal.
Mengingat, sejumlah posisi penting diduduki kadet dari partai berlogo banteng moncong putih tersebut.
Megawati pun mengambil contoh seberapa pentingnya seorang Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.
“Persoalannya kalau semua hanya saya suruh mundur saja yang rugi bangsa dan Negara. Apalagi, yang namanya Menteri Keuangan dia itu istilahnya, dia itu diitung buntungnya jangan untungnya, Kalau kiat itu saya, what will be happen untuk Indonesia,” pungkas Megawati.
(Red/Sumber)