Jakarta – Tokoh Nasional Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menegaskan bahwa cawe-cawe Presiden Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2024 merupakan bentuk pengingkaran terhadap sumpah dan janjinya saat dilantik sebagai presiden.
“Dengan cawe-cawe ini beliau telah melanggar sumpahnya pada saat akan diangkat menjadi presiden yaitu bahwa saya akan melakukan tugas dan tanggungjawab selaku presiden dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,” ujar Mantan Wakil Panglima TNI ini dalam video yang diunggah pemilik akun X @MichelAdam7_ Senin (18/3/24).
Menurut Fachrul ketidak Adilan Presiden Jokowi dalam pilpres ini menyebabkan polemik berkepanjangan yang mempengaruhi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sehingga menyebabkan institusi independen tersebut melakukan upaya-upaya curang dalam memenangkan pasangan calon presiden tertentu.
“Dengan cawe-cawe ini beliau menunjukkan tidak adil dan ketidakadilan ini berkepanjangan dan mempengaruhi KPU menyebabkan KPU melakukan upaya-upaya curang juga untuk memenangkan pasangan calon tertentu,” ujarnya lagi
Selanjutnya kata dia, cawe-cawe Presiden Jokowi telah menyebabkan Mahkamah Konstitusi (MK) melakukan malfungsi.
“Kemudian beliau juga ikut campur dalam tugas dan tanggungjawab MK yang mestinya tugas MK menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar (UUD) didorong oleh beliau justru membuat undang-undang baru untuk meloloskan anaknya menjadi calon wakil presiden,” jelas mantan Menteri Agama ini.
Untuk itu Jenderal berdarah Aceh ini menghimbau semua elemen bangsa untuk bersama-sama membenahi kondisi bangsa ini dengan melakukan aksi damai di Gedung DPR RI.
Dia menambahkan bahwa aksi tersebut bentuk peringatan kepada Presiden agar tidak sewenang-wenang melakukan tugasnya tapi semuanya harus dilakukan sesuai dengan konstitusi dan aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Saya jenderal TNI Purnawirawan Fachrul Razi, saya ingin mengajak teman-teman semua yang ada di seluruh Indonesia khususnya yang ada di Jakarta dan sekitarnya untuk bergabung bersama kami Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) untuk melakukan semacam kegiatan di Depan DPR tujuan utamanya adalah menunjukkan ketidak senangan kita terhadap situasi yang terjadi saat ini yaitu pemilu yang curang yang dimulai oleh Presiden Jokowi yang melakukan cawe-cawe dalam pemilu ini,” jelasnya.
(Red)