Berat Prabowo Reshuffle Bahlil

Opini, Politik65 Views

Foto : Ilustrasi

Pontianak, PBSN – Bahlil Lahadalia. Namanya kini jadi buah bibir. Semua berawal dari kelangkaan gas melon. Dari warung kopi sampai ruang rapat, semua berbisik, “Bahlil harus direshuffle!” Teriakan itu menggema bak gonggongan anjing malam. Tapi, tunggu dulu. Jangan terburu-buru, wahai para penggembar reshuffle. Ini bukan sekadar soal menteri. Ini soal politik. Ini soal Golkar. Ini soal api yang siap membakar Senayan.

Prabowo, sang jenderal, sudah melempar sinyal. “Menteri yang tak pro rakyat, saya singkirkan!” katanya, dengan nada tegas bak pedang samurai. Tapi, Bahlil? Dia bukan sembarang menteri. Dia pentolan Golkar. Dia bagian dari mesin politik yang besar. Memecat Bahlil? Itu sama saja dengan mengundang Golkar untuk berperang. Koalisi bisa oleng. Stabilitas politik bisa bergetar. Senayan bisa jadi medan perang.

Tapi, Bahlil tenang saja. Dia yakin, dirinya tak akan dipecat. “Golkar garda terdepan!” katanya, dengan senyum penuh keyakinan. Delapan menteri dan tiga wakil menteri dari Golkar di kabinet. Ace Hasan Syadzily di Lemhanas. Golkar bukan sekadar partai. Mereka gudang kader pemimpin bangsa. Mereka tak mudah digoyahkan.

Tapi, Prabowo punya hak prerogatif. Dia bisa reshuffle kapan saja. Tapi, apakah dia berani? Apakah dia siap menghadapi konsekuensinya? Ini bukan sekadar soal menteri. Ini soal kekuasaan. Ini soal pertarungan politik. Ini soal siapa yang lebih kuat, Prabowo atau Golkar?

Bahlil bilang, “Jangan melampaui batas kewenangan!” Tapi, batas kewenangan itu seperti garis di pasir. Bisa dihapus kapan saja. Prabowo bilang, “Yang tak pro rakyat, saya singkirkan!” Tapi, siapa yang menentukan siapa yang pro rakyat? Apakah rakyat sendiri? Ataukah para politisi di Istana atau Senayan?

Inilah drama politik kita. Reshuffle atau tidak reshuffle, itu pertanyaan yang mengguncang langit Senayan. Bahlil tetap tenang. Golkar tetap kuat. Prabowo tetap tegas. Rakyat? Mereka hanya bisa menonton, sambil berharap ada yang benar-benar bekerja untuk mereka.

Tapi, tunggu dulu. Jangan lupa, ini politik. Semua bisa berubah dalam sekejap. Hari ini Bahlil tenang, besok mungkin sudah jadi sejarah. Hari ini Prabowo tegas, besok mungkin sudah berubah pikiran. Politik itu seperti silat. Gerakannya cepat, tak terduga, dan penuh tipu muslihat.

Reshuffle atau tidak reshuffle? Mari kita tunggu. Tapi, siapkan kopi tanpa gula. Karena ini bukan sekadar reshuffle. Ini pertunjukan politik terbaik di negeri ini. Kita semua, adalah penontonnya.

Rosadi Jamani
Ketua Satupena Kalbar