Jakarta – Komitmen insan Pariwisata di Kalimantan Utara dalam mengembangkan potensi ekosistem pariwisata di daerahnya perlu diacungi jempol.
Pasalnya sebagai provinsi baru, Kalimantan Utara memantapkan diri meraih dua posisi pada dua kategori indeks pembangunan Kepariwisata Nasional (IPN).
Pada sub indeks enabling enviroment, Kalimantan Utara menempati posisi ke lima dengan nilai indeks 4,67.
Untuk kategori itu, Provinsi ke 34 itu hanya kalah dari Provinsi Bali dengan nilai 5,71, DI Jogjakarta 5,43, DKI Jakarta 5,27 dan Jawa Tengah dengan nilai 4,86.
Sedangkan untuk kategori travel and tourism policy enabling condition Kalimantan Utara meraih posisi tiga besar setelah Provinsi Maluku dan Provinsi Sulawesi Selatan.
Menyikapi capaian tersebut, Ketua DPW Asprindo Kalimantan Utara, Herwansyah mengatakan bahwa keberhasilan itu adalah bukti solidnya kolaborasi seluruh stakeholder pariwisata di Kalimantan Utara.
“Alhamdulillah, ini bukti kerjasama kami yang benar-benar solid dan positif,” ujanya kepada PBSNIndonesia, Ahad (1/1/23).
Kata Herwansyah, nilai tersebut juga diberikan atas munculnya 5 desa wisata baru yang akan dikembangkan di Provinsi Kalimantan Utara.
“Ini juga sesuai komitmen Pak Menteri bahwa melalui pinggiran dan daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia kita bangun Pariwisata,” jelasnya.
Dia berharap program-program yang terus dikembangkan pihaknya mendapatkan dukungan dari semua pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun pelaku usaha dan UMKM.
Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meluncurkan Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN).
Tujuannya dari peluncuran IPKN itu adalah meningkatkan kesadaran berbagai pihak tentang pentingnya pembangunan ekosistem pariwisata.
“IPKN diharapkan bisa menjadi salah satu indikator penguatan sektor pariwisata Indonesia. Kami sudah betul-betul melihat, karena ini merupakan salah satu transformasi pariwisata kita,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno, lewat keterangan resmi, di Jakarta, Sabtu (17/12/22) lalu.
Menurut Ketua Dewan Penasehat Asprindo itu, dengan kehadiran IPKN, sektor pariwisata Indonesia akan semakin unggul dan dikenal pasar internasional, sehingga berpotensi menembus target 30 besar dunia dalam Travel & Tourism Development Index (TTDI)
Sandiaga juga berpesan kepada seluruh jajaran pemerintah tingkat pusat dan daerah untuk memberikan komitmen yang kuat, berinovasi, dan senantiasa berkolabor-aksi dalam mengembangkan potensi ekosistem pariwisata di daerah masing-masing, sehingga penilaian IPKN di daerahnya bisa semakin baik.
(Red)