Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Ada sesat fikir yang coba dikembangkan, hanya karena motif untuk mendapatkan dukungan politik. Maksud penulis, ada sejumlah logika yang dibangun secara tidak logis, seolah satu tema politik berhubungan dengan tema politik yang lain, padahal tidak ada hubungannya sama sekali.
Kongkritnya, saat penulis tidak mendukung Anies, sejumlah pendukung Anies langsung memberondong dengan tudingan “kalau begitu anda mendukung Ganjar ? Anda ingin kekuasaan Jokowi terus eksis?”. Padahal, dua tema politik ini tidak ada hubungannya.
Tidak mendukung Anies bukan berarti mendukung Ganjar atau Jokowi. Tidak mendukung Anies alasannya Anies tidak punya komitmen pada syariat Islam dan Khilafah. Sementara Jokowi dan ganjar, justru menolak syariat Islam dan memerangi Khilafah. Ganjar, secara terbuka hobi nonton BF dan mengaku dimana salahnya? padahal, itu jelas-jelas menentang syariat Islam.
Kadang, bahas apa tapi dialihkan ke hal yang lain. Tidak dukung Anies, lalu mempersoalkan perjuangan penulis yang kalah menggugat Jokowi.
Lalu, pendukung Anies ini apa perannya dalam mengontrol kekuasaan Jokowi? Pendukung Anies hanya sibuk deklarasi, tapi tak ikut demo menuntut Jokowi mundur. Tim Anies tak mau berkonflik dengan Jokowi, hanya fokus mau mendulang elektabilitas dari umat Islam. Mana bisa begitu?
Jangan memaksa meminta dukungan untuk Anies, dengan narasi kalau tidak dukung Anies berarti dukung Jokowi dan Ganjar. Sampaikan saja, apa program Anies yang layak untuk didukung oleh umat Islam.
Apakah visi misi Anies ingin menegakkan Syariat Islam? Menghukumi manusia dengan hukum Allah SWT? Membagi harta ditengah manusia berdasarkan ketentuan syariat Islam?
Kalau keberpihakan kongkrit, maka dukungan kongkrit. Kalau visi misi hanya umum, hanya copas seperti capres capres sebelumnya, tidak ada alasan bagi umat Islam untuk memberikan dukungan, apalagi pembelaan.
Kami hanya akan mendukung syariat Islam, berjuang dan berkorban hanya untuk dan atas nama Islam. Kami tidak mau ditipu dan dikhianati berulangkali. Diminta mendukung, membela, berjuang hingga berkorban, pada akhirnya ditinggalkan.
Visi misi umat Islam adalah menegakkan hukum Allah SWT, sebagai wujud ketaatan yang paripurna. Merealisir misi sebagai hamba Allah, menjalankan tugas memakmurkan bumi dengan syariat Islam.
Umat Islam akhir zaman hanya akan bangkit dengan Khilafah. Khilafah ala minhajin nubuwah, sebagaimana telah dikabarkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.