Oleh : Moh. Naufal Dunggio
Aktivis dan Ustadz Kampung
Bekasi – Sumbar (Sumatera Barat) bukan hanya terkenal karena rendangnya atau tari piringnya dan kiripik baladonya tapi sekarang SUMBAR juga terkenal dengan NIInya.
Tapi yang terakhir itu baru terdengar di telinga kita saat ini. Dalam sejarah yang kita pelajari dari SMP dulu bahwa NII itu hanya banyak dan pusatnya di Jawa Barat tapi kenapa ditahun sekarang di era milenial NII koq dituduh banyak di SUMBAR, di Jawa Barat hilang koq pindah ke SUMBAR ….?
Ini karena akibat SUMBAR sangat BANDEL pada pemerintah pusat. Sejak berita suara Jokowi hanya sedikit disana plus Jokowi saat berkunjung ke Sumbar tidak disambut layak pemimpin negara dari pusat oleh rakyatnya. Ditambah lagi partai yang berlambang kepala banteng yang menjadi kendaraan Jokowi jadi presiden yakni PDIP gak laku di SUMBAR. Malah ada rencana rakyat di Sumbar bertekat Sumbar tanpa PDIP di tanah Minang Kabau.
Ini ancaman serius bagi Jokowi dan the gangnya. Gak bisa lawan secara demokratis kepada Sumbar maka pakai cara-cara lama yang masih AMPUH sampai saat ini yakni SEBAR FITNAH. Tapi fitnah ini dicuekin oleh rakyat sekarang karena rakyat sudah tahu gaya fitnah itu dari mana. Maka jalan berikut dengan FITNAH itu akan memakai cara² otoriter yakni dengan kekuatan persenjataan DENSUS 88.
Dan pasti sasaran utama DENSUS 88 sudah pasti PEMUKA AGAMA di Sumbar. Ini karena masyarakat Sumbar sangat taat kepada ULAMAnya. Hati-hati ketua MUI Sumbar dituduh NII karena KETUA MUInya begitu nyaring melawan dan mengoreksi pemerintah pusat kalau bertentangan dengan Islam.
Pemerintah daerahpun sangat patuh pada Ulamanya maka KOMPLIT sudah di Sumbar antara ULAMA dan UMARA bersatu padu melawan kedzaliman pemerintah pusat.
Karena masyarakat Sumbar begitu kokoh dan istiqomahnya dalam memegang agamanya dan pendirian mereka menjadi tantangan tersendiri para MISSIONARIS dalam memurtadkan masyarakat Sumbar. Tercatat para missionaris agak berhasil kerjanya dengan memurtadkan adiknya buya HAMKA sehingga dia dibuang dari sukunya Minang Kabaunya dan gak boleh injak tanah Minang sampai mati. Begitu juga telah berhasil memproduksi satu dua warganya jadi TOKOH LIBERALIS di Indonesia. Sebut saja SYAFII MA’ARIF dan yg lagi naik daun sekarang yakni si anak PKI yaitu ADE ARMANDO. Pokoknya di Sumbar KOMPLIT warganya.
Tinggal bagaimana sikap warga Minang dalam situasi ini. Tetap dalam pendiriannya atau takut dan menyerah dengan tekanan pusat. Hidup dengan ISTIQOMAH kepada Allah itu NIKMAT TIADA TARA.
ISKARIMAN AU MUT SYAHIDAN — Hidup Mulia atau Mati dalam keadaan Syahid. Tetaplah dalam semboyan BERSANDIKAN SYARA dan SYARA BERSANDIKAN KITABULLAH.
InsyaAllah JANNAH.
Wallahu A’lam …..