Oleh: Achmad Nur Hidayat
Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta
Kisah perjalanan hidup Rizal Ramli, yang dikenal sebagai “Sang Penerobos,” terukir sebagai perjuangan ikhlas hingga akhir hayatnya. Dalam suasana belasungkawa, kita merenung atas dedikasi dan semangatnya yang tanpa pamrih dalam membela keadilan.
Dalam dinamika politik Indonesia, Rizal Ramli muncul sebagai sosok yang menonjol, konsisten, dan penuh integritas dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi serta melawan berbagai bentuk penyimpangan seperti korupsi, feodalisme, dan nepotisme.
Rizal Ramli dapat dianggap sebagai pribadi yang tidak pernah berkompromi sedikit pun dalam menghadapi tantangan demi terwujudnya tatanan masyarakat yang lebih adil dan demokratis.
Sebagai mantan tokoh pergerakan mahasiswa, Rizal Ramli telah membuktikan komitmennya terhadap nilai-nilai demokrasi sejak awal.
Partisipasinya dalam gerakan mahasiswa mencerminkan kepeduliannya terhadap keadilan sosial dan hak-hak rakyat. Rizal Ramli bukan hanya melihat demokrasi sebagai suatu sistem politik, tetapi juga sebagai fondasi bagi kehidupan bermasyarakat yang adil dan merata.
Rizal Ramli juga dikenal sebagai sosok yang tegas melawan korupsi. Keterlibatannya dalam berbagai jabatan pemerintahan tidak pernah menghentikannya untuk menyuarakan kritik terhadap kebijakan yang dianggapnya tidak benar.
Dengan tindakan ini, Rizal Ramli menunjukkan bahwa integritasnya lebih tinggi dari kepentingan pribadi atau politik.
Pemberantasan feodalisme dan nepotisme juga menjadi fokus perjuangan Rizal Ramli. Keberaniannya menolak jabatan internasional sebagai bentuk komitmen untuk lebih fokus pada negara dan bangsa Indonesia menunjukkan bahwa Rizal Ramli memandang kedaulatan dan keadilan dalam negeri sebagai prioritas utama.
Sang Penerobos, julukan yang melekat padanya, mencerminkan sikapnya yang tidak konvensional namun tepat sasaran. Rizal Ramli terus menggulirkan ide-ide inovatif untuk memajukan Indonesia, sekaligus memberikan suara kepada mereka yang mungkin tidak terdengar dalam lingkaran kekuasaan.
Dengan menerima tugas dari Presiden Joko Widodo untuk mengurus bidang kemaritiman dan sumber daya, Rizal Ramli kembali memperlihatkan kesetiaannya pada negara.
Meskipun sekian lama tidak berada dalam lingkaran utama kekuasaan, penerimaan tugas tersebut menandakan bahwa Rizal Ramli siap untuk berkontribusi dalam upaya menciptakan perubahan positif.
Dengan melanjutkan perjuangan Rizal Ramli, Indonesia dapat merangkul perubahan yang sesuai dengan semangat keadilan dan kesejahteraan bagi semua. Kisah ini menginspirasi kita untuk terus memperjuangkan nilai-nilai luhur demi masa depan yang lebih baik.
Secara keseluruhan, Rizal Ramli dapat dianggap sebagai pahlawan demokrasi dan pembela keadilan yang tak kenal kompromi. Melalui perjuangannya, ia telah membuktikan bahwa perubahan yang nyata memerlukan ketegasan, konsistensi, dan integritas.
Indonesia perlu lebih banyak orang-orang seperti Rizal Ramli
Jika berbicara tentang perubahan dan keberpihakan kepada rakyat kecil, menjadi sangat penting dalam konteks pembangunan Indonesia.
Rizal Ramli sendiri telah membuktikan bahwa perubahan yang nyata memerlukan ketegasan, konsistensi, dan integritas. Namun, tantangan besar yang dihadapi Indonesia, seperti diuraikan oleh Rizal Ramli, adalah dominasinya oleh school of thought yang lebih mengandalkan pola pikir Washington Consensus daripada model Asia Timur.
Pentingnya mendukung pemimpin yang berkomitmen untuk merumuskan kebijakan ekonomi mandiri, berorientasi pada kepentingan nasional dan rakyat, menjadi esensi dari narasi ini. Isu terkait dengan neo-kolonialisme, ketergantungan pada lembaga-lembaga keuangan internasional, dan sub-ordinasi terhadap kepentingan asing perlu dipertanyakan dan diubah.
Indonesia memerlukan pemimpin yang memiliki visi untuk mengubah school of thought dalam pembangunan ekonomi.
Pada intinya, Indonesia memerlukan pemimpin yang tidak hanya fokus pada popularitas dan kekuasaan, tetapi juga memiliki visi untuk mengubah school of thought dalam pembangunan ekonomi.
Masyarakat perlu menyadari bahwa kepemimpinan yang terus menerus mengikuti pola lama tidak akan membawa perubahan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, masyarakat perlu mendukung pemimpin dan kebijakan yang benar-benar mengutamakan kepentingan nasional, mengatasi neo-kolonialisme, dan mengambil langkah-langkah untuk memberdayakan rakyat kecil.
Perubahan ini harus melibatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang isu-isu ekonomi dan politik yang kompleks juga menjadi kunci untuk menciptakan perubahan positif.
Dengan adanya perubahan ini, diharapkan Indonesia dapat keluar dari krisis ekonomi dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan serta keadilan bagi semua warganya.