PENAKUT TAPI PAKAI ANCAM-ANCAM MUHAMMADIYAH SEGALA, DIKIRAIN KITA TAKUT

Opini1436 Views

Oleh : Moh. Naufal Dunggio
Aktivis dan Ustadz Kampung

Memang Muhammadiyah sangat menjunjung tinggi akhlaqul karimah dan dahulukan otak dari pada otot. Tapi bukan berarti Muhammadiyah diam kalau didzolimi. Apalagi mau ngancam-ngancam segala kayak preman pasar. Percuma kita belajar tapak suci (TS) sampai sabuk hitam kalau ancaman sekelas si pangeran buduk itu kita akan mundur. Sekonteiner model dia hanya akan di hadapi oleh anak SMA Muhammadiyah yang belajar TS.

Rupanya ancaman si pangeran buduk itu karena provokasi si profesor idiot, tolol dan dungu. Yang katanya ahli ilmu falak atau perbintangan. Tapi bukan keker-keker bintang di Ancol yang dikeker mobil goyang. Nah bagaimana bisa rukyatul hilal bisa kelihatan. Jadi ambil jalan gampang aja dengan menyempurnakan (istikmal) bulan Ramadhan jadi 30 hari. Karena bulan tertutup oleh mata ma’siat melihat mobil goyang.

Muhammadiyah akan siap sedia kalau berdebat tentang ilmu falaq. Karena tidak sedikit warga Muhammadiyah yang ahli astronomi. Sampe 100 tahun kedepan mereka udah bisa hitung. Persoalan perbedaan seperti ini bukan hanya terjadi sekarang. Dari awal terbentuk Muhammadiyah sudah ada persoalan ini. Dan organisasi lain belum lahir. Dia masih jadi tanah yang ditumbuhi rumput-rumput gatal. Muhammadiyah udah lahir lari-lari injak-injak tanah dan rumput gatal itu. Apalagi Indonesia. Belum merdeka Muhammadiyah telah mencerdaskan bangsa dan menyantuni anak fakir miskin dan orang terlantar sampai sekarang. Lantas ormas lain emangnya udah buat apa untuk bangsa ini.

Yang ada mereka hanya cari duit bahkan sampai menggadaikan aqidah asal masuk kantong atas nama Islam. Kemudian mau pakai ancam-ancam segala.

Ancaman ini hanya mengalihkan perhatian orang tentang dugaan BRIN kantornya si pangeran buduk itu dari korupsi. Yang dianggarkan dana ke BRIN 8 miliar tapi di gunakan 1 miliar. Baru yang 7 miliar lenyap entah kemana. Kita juga
Gak tahu BRIN ini nama binatang atau nama kue atau nama bintang apa. Namanya aja kita baru dengar. Apalagi tugas-tugasnya. Mungkin salah satu tugasnya adalah keker-keker orang mesum di ancol. Jadi sengaja bulan gak dilihat.

Di Cakung dan pesantren Gontor di ponorogo yang sama-sama satu NU dengan tu ptofesor idiot, dungu dan tolol serta pangeran buduk itu berlebaran hari Jumat tanggal 21 April. Apa pesantren di Cakung dan Gontor itu udah berpindah jadi Muhammadiyah?

Inilah kalau orang berilmu tapi tidak berakhlaq. Karena kebanyakan makan uang haram gaya berpikirnya jadi preman pasar. Dan Muhammadiyah tidak akan mundur bila diancam-ancam begitu. Musuh gak pernah kita cari tapi kalau ada gak pernah kita lari. Loe jual kita borong sampai keampas-ampasnya.

Katanya kita harus berlapang dada menghadapi perbedaan. Lapang dada bagimana kalau hanya ditujukan ke kita aja sedangkan dia gak. Lagunya paling jago tapi setelah dilaporkan ke BARESKRIM Mabes POLRI bikin pembelaan bahwa dia udah minta maaf dan ibunya katanya juga Muhammadiyah. Baru ini udah salah. Mana ada ibu-ibu jadi muhammadiyah. Yang ada ibu-ibu itu jadi ‘Aisyiah. Yang kasih keterangan itu juga gak beda jauh dengan si profesor idiot, dungu dan tolol itu. Tapi ternyata melalui PCM Jombang ibu si pangeran itu bukan warga Muhammadiyah apalagi jadi pengurus ‘Aisyiyah.

Jangan membangun macan lagi tidur. Anak-anak TS gak pernah cari musuh tapi kalau udah di gelangkan lebih galak dari macan atau si harimau. Coba anak-anak TS dan HW dekat-dekat dengan si pangeran buduk itu cari tu rumah pangeran buduk. Coba test ilmu karena mereka katanya gak mempan di bacok. Ane titip 3 gigi ke antum semua sebagai test ilmu.

Nun Walqolami wamaa Yasturuun.
Wallahu Muwaffiq …
Wallahu A’lam …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *