Oleh : Moh. Naufal Dunggio
Aktivis dan Ustadz Kampung
Bukan gampang seorang pejabat mau minta maaf atas kesalahannya baik ucapan atau tindakan kepada rakyatnya. Apalagi seorang PANGLIMA TINGGI TNI bintang empat. Sudah jadi kebiasaan telinga para pejabat kalau berbuat salah, seperti salah ucap aja telinganya jadi congek atau telinga badak. Gak mau mendengar protesan warga atau nitizen. Gengsi dia mau minta maaf. Seperti jendral Buldozer itu.
Tapi sang Panglima dengan kesatria mau ikhlas mengakui bahwa beliau udah salah ucap karena menurut beliau sebagai anak ndeso biasa bercanda dulu pakai piting-pitingan. Cuma bahasa itu pas dikeluarkan tidak tepat pada tempatnya karena situasi yang terjadi di REMPANG maka nitizen menjadi marah ke Panglima. Tapi ini jadi pembelajaran bagi kita semua. Hati-hati kalau jadi pejabat publik berujar. Jangan asal nyeplak kalau kata MANDRA di Doel anak sekolahan. Harus dipikirkan dulu baru berkata. Rakyat biasa kalau dia berteriak aja keras-keras tidak di reken orang tapi kalau pejabat yang bicara apalagi dia seorang pimpinan petinggi TNI atau POLRI dampak dari omongannya semut aja dilobang bisa gemetaran. Itu kenapa karena hanya mereka yang punya senjata di negara ini yakni TNI dan POLRI. Kalau ada diluar itu namanya dia penjahat kalaupun punya senjata tanpa ada lisensinya berarti penjahat.
Permintaan maaf seorang PANGLIMA tentara itu menandakan sang Panglima dan TNInya masih berdarah merah putih dan masih milik rakyat Indonesia. Jadi kita rakyat gak usah ragu terhadap TNI kita. Jika rezim laknat makin ugal-ugalan mengelola bangsa ini dengan menjual kedaulatan NKRI untuk kepentingan pribadi dan rakyat marah serta muncul muncul PEOPLE POWER maka yakinlah TNI kita akan memihak rakyatnya bukan rezim laknat.
Jadi awasi dengan cermat dan terus sepak terjang penguasa rezim laknat ini karena mereka lagi mengejar target alias kejar tayang. Jangan sampe habis kontestasi PILPRES. Apalagi yang menang ANIES BASWEDAN satu putaran. Sebab naga-naganya kesana dimana Anies bisa MENANG SATU PUTARAN dengan SEIJIN ALLAH. Kalau itu yang terjadi berarti itu KIAMAT KECIL bagi rezim laknat. Lebih dulu ditangkap adalah presidennya baru itu para menterinya. Terlebih menteri segala urusan karena dia biang kerok dari kekacauan di negeri ini terutama berkaitan dengan masalah investasi. Abis anak cucu kita karena semua telah dijual tapi bukan untuk rakyat Indonesia tapi hanya untuk kelompoknya sendiri dan keluarga mereka. Negara bertambah utangnya dan kekayaan negara sudah terjual habis tapi negara tak punya duit. Rakyat makin sengsara dan menderita.
Jangan kita hanya tertidur dengan SIKON saat ini. IWAN FALS yang pada priode pertama rezim laknat ini jadi PENDUKUNG SETIA rezim laknat tapi sekarang beliau udah SIUMAN dari mimpi panjangnya selama 5 tahun sehingga pada priode kedua rezim laknat ini beliau memisahkan diri dan menciptakan lagu terbarunya berjudul PERUBAHAN. Kalau orang baik yang dulu pendukung rezim laknat kalau dia masih punya hati dan rasa maka mau tidak mau dia akan ambil posisi jadi oposan dengan rezim laknat ini. Kelihatan ini tinggal menunggu waktu. Rumahnya UAS (Ustadz Abdul Somat) aja udah di BAKAR ludes karena beliau membela rakyat MELAYU REMPANG dengan membuka dapur umum. Nanti siapa lagi yang akan di persekusi karena melawan rezim laknat ini…?
Allah tidak tidur.
Wallahu A’lam …