Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
“Pak Surya menyampaikan politik ini kan kartu tidak boleh mati. Kalau Bung Anies mau maju Pilkada, monggo Nasdem siap,”
[Politisi NasDem, Willy Aditia, Senin 15/4]
Sejak awal, posisi NasDem mendukung Anies memang dipertanyakan. Mengingat, NasDem adalah bagian dari Parpol yang total mendukung Jokowi dua periode.
Saat Pengumuman Hasil Suara oleh KPU, NasDem juga langsung mengucapkan selamat kepada Prabowo Gibran, dan menyatakan menerima hasil Pemilu. Padahal, Paslon 01 Anies Cak Imin yang diusung NasDem menolak hasil Pemilu dan mengajukan keberatan ke MK.
Hari ini, ketika pendukung Anies habis-habisan mendukung proses di MK, sejumlah elemen masyarakat akan mengadakan istighosah kubro di MK, NasDem kembali memberikan statemen yang mengkonfirmasi Prabowo Gibran menang dan permohonan Anies di MK akan ditolak. Willy Aditia, menyatakan NasDem siap mendukung Anies untuk kembali maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) menjadi Gubernur Jakarta.
Statemen Willy ini mengkonfirmasi, Anies kalah dan MK akan menolak permohonan Anies. NasDem seolah tetap bersama Anies, dengan mengusungnya kembali dalam Pilkada Jakarta.
Tapi sejatinya, NasDem justru membuang Anies. Tidak membersamai perjuangan Anies dan para pendukungnya, yang saat ini sedang berupaya untuk membatalkan kemenangan Prabowo Gibran di MK.
Eloknya, NasDem fokus ke masalah MK. Karena poin krusialnya adalah ada kecurangan yang harus dibatalkan di MK. Bukan membangun narasi kekalahan Anies dengan menyiapkan portofolio bagi Anies untuk maju di Pilkada Jakarta.
Meskipun demikian, publik juga paham NasDem berdiri di dua kaki. NasDem tidak sungguh-sungguh menginginkan perubahan. NasDem hanya menginginkan kekuasaan, baik bersama narasi perubahan Anies atau bersama status quo Prabowo Gibran.
NasDem akhirnya pragmatis, bahwa kekuasan itu bersama Prabowo Gibran. Sehingga, NasDem sudah menyiapkan bantalan untuk meninggalkan Anies dengan permen politik akan mengusung Anies di Pilkada Jakarta.
Begitulah. Partai saja tidak konsisten membela suara Capres yang mereka usung, lalu apa kita rakyat kecil ini akan jadi tumbal politik lagi seperti tahun 2019 lalu? Sebaik-baik hamba Allah SWT yang bertakwa adalah menggunakan akalnya untuk mengindera pengkhianatan dan segera kembali kepada Islam dan kebenaran.
Jalan demokrasi adalah jalan penuh kebohongan, dusta dan khianat. Umat Islam tidak akan pernah mendapatkan visi penegakan syariat Islam dari sistem demokrasi. Sudah saatnya, umat kembali ke jalan yang benar yakni jalan dakwah Islam.
Sudah saatnya, kekuatan umat Islam dikonsolidasi dalam sebuah sinergi dakwah, untuk mewujudkan tegaknya syariah Islam dalam naungan Daulah Khilafah. Melalui jalan dakwah, niscaya umat Islam tidak akan ditipu lagi oleh NasDem atau Parpol lainnya, dan memiliki kendali mandiri untuk menentukan arah perubahan dan perjuangan.