MENTAL BUDAK TEMPO, JILAT ZIONIS, BENCI HABIB

Opini1489 Views

Oleh : Faizal Assegaf
Kritikus

Tempo berperang melawan terminologi ‘Habib’. Proyek berita berbayar untuk melayani propoganda jahat Zionis menyasar warga keturunan di Indonesia. Motif politik usang.

Pemberitaan Tempo dengan judul: Obral Gelar Habib. Ihwal itu bikin Duta Besar Israel di Singapura bahagia. Sebaliknya, Tempo mendulang faedah jelang konflik panas Republik Islam Iran dan Israel untuk mengalihkan pembantain di Gaza.

Sebelumnya Tempo mempublish serangan brutal pada Habib Rizieq dengan aneka judul. Stigma kejam itu hadir sebagai ekspresi kebencian yang membabi-buta. Padahal Tempo sudah terkenal sebagai Preman Jurnalis Berbayar.

Tentang serangan pada gelar habib, sangat tendensius dan jelas tidak berimbang. Hanya memotret pada beberapa kasus yang melibatkan oknum. Problem serupa dengan mereka yang bergelar Gus, Kiyai tapi terlibat cabul dan korupsi.

Namun Gus maupun Kiyai yang bertindak bejat, oleh publik menyebutkan oknum. Misal Yahya Staquf Ketua PBNU bangga dipanggil Gus dan mesra dengan Zionis Israel. Sebagai oknum, silakan saja bebas berjubah agama.

Kritik kepada habib adalah sesuatu yang wajib. Tidak penting dia keturunan apapun. Dalam konteks koreksi tersebut, Tempo hanya bagian kecil dari semangat anti habib. Sudah ratusan tahun kalangan habib dibenci bahkan dibunuh secara keji.

Tempo baru belajar memposisikan dirinya sebagai agen Zionis yang sangat terdepan membenci habib. Bermodalkan fulus yang mengalir, jalur industri pers berbayar diupayakan secara curang. Tak beda dengan bandit dan penipu.

Soal oknum kiyai, gus dan habib yang berperilaku sesat, harus disikapi. Terlebih hidup di negara hukum, semua setara dan tidak ada yang harus diistimewakan. Jangan tajam ke habib tapi bersekutu dengan kejahatan Zionis.

Menjadi seorang habib, kiyai dan gus bukan level kehormatan. Apalagi bermental feodalistik. Namun ketika oknum pendeta menghina Islam, seolah kawanan wartawan Tempo lebih memilih berpesta dengan pelacur di rumah bordir.

Tidak semua habib, kiyai dan gus brengsek…!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *