Oleh : Moh. Naufal Dunggio
Aktivis dan Ustadz Kampung
Setiap percaturan electoral pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Dan sudah pasti bagi yang kalah itu akan amat sangat menyakitkan. Terlebih dia di kalahkan oleh suatu kekuatan dengan cara yang abnormal yakni dengan cara yang curang.
Tapi karena ini electoral untuk membangun negeri maka mau tidak mau kita yang kalah harus MOVE ON. Soalnya negara luar senang kalau negara kita hancur. Teringat ucapan seorang KEPALA BAKIN (BIN) JENDRAL Z.A. MAULANI kepada Habib Rizik Shihab (HRS) beliau kepala BAKIN yang telah almarhum itu meminta kepada HRS agar jaga umat Islam jangan sampai terpecah dan negara ini hancur karena negara luar senang kalau NKRI HANCUR berkeping keping menjadi 5 atau 7 atau 9 negara bagian. Lebih mudah mau dikuasai kekayaannya.
Uni Sofyet yang begitu besar bukan hanya negaranya tapi juga angkatan bersenjatanya bisa di pecahkan oleh negeri barat, apalagi cuma Indonesia ….? Oleh karena itu para diplomat luar agak heran kalau Indonesia masih utuh. Mereka ingin Indonesia pecah AMBYAR agar bisa dikuasainya terutama kekayaan alamnya.
Abah Anies dan Cak Imin udah ucapkan SELAMAT kepada PRAGIB (Prabowo Gibran). Kita para pendukungnya juga harus ikutlah walau hati ini sakit dibuatnya. Kalau terus kita tidak MOVE ON maka ada kemungkinan IBLIS masuk menghasut dan menggoda kita untuk melawan yang pada akhirnya negara ini PECAH. Jangan sampai dech.
Prabowo jadi presiden sudah jadi TAKDIR ALLAH. Mungkin ini DO’A-DO’A para Ulama, kyai dan umat Islam dulu di tahun 2014 dan 2019 yang baru DIKABULKAN ALLAH DI TAHUN 2024. Kan kalau do’a itu tidak serta merta suddenly dikabulkan Allah saat itu. Nabi Musa as aja berdo’a pada Allah meminta agar FIR’AUN DI HANCURKAN tidak langsung Allah penuhi permintaannya segera. Nabi Musa butuh tahunan baru dikabulin. Nah, boleh jadi Prabowo juga sama walau di dapatnya dengan cara curang.
Kita hanya akui Prabowo presiden tapi tidak dengan Gibran. Suka-suka kitalah. Yai Makruf Amin yang tokoh besar aja gak dianggap jadi Wapres oleh JOKOWI setelah dia menang. Gibran juga begitulah. Masa kita yang pintar-pintar mau tunduk pada orang BLOON, DUNGU, PLANGA PLONGO yang orang Inggris bilang LIKE FATHER LIKE SON. Cara ini supaya jadi pelajaran bagi Jokowi karena dia bikin KYAI kita seperti kata orang Arab “WUJUDUHU KA ADAMIHI” artinya ada dan tiada sami mawon.
Mari kita bersama bangun negri ini dan jangan menghilangkan sikap KRITIS kita terutama kita pendukung AMIN. Jangan biarkan penguasa ini jalan sendiri dan suka suka dia. Harus kita kedepankan sikap kritis kita yang membangun walau resikonya maut.
Jadilah kita seperti SEMUT DAN BURUNG PIPIT DIZAMAN NABIULLAH IBRAHIM AS.
Yakinlah ALLAH masih bersama kita.
Dan paling utama jangan sampai PRABOWO DI KOPI MIRNAKAN atau DI MUNIRKAN OLEH ORANG YANG KEBELET PENGEN BERKUASA LAGI YAKNI JOKOWI. Harus kita jaga itu.
Wallahu A’lam …