DEMOKRASI, KUE APEM DAN PENJAHAT KELAMIN

Opini1453 Views

Oleh: Moh Naufal Dunggio
Aktivis dan Ustadz Kampung

Memang dunia ini godaan yang paling parah itu adalah triple TA yakni harTA, tahTA (jabatan) dan waniTA. Sekarang ini lagi ramai orang tentang nomor dua dan nomor tiga yakni tahTA dan waniTA. Laporan yang dijuluki wanita emas terhadap PELECEHAN SEXUAL KETUA KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang lagi jadi perbincangan publik tanah air cukup heboh dan viral. Mau partai lolos asal bisa tidur dengan penjahat kelamin menikmati kue apem.

Malah yang lebih heboh lagi adalah curahan cerita dari Isnaeni (yang jadi korban sexual) yakni sudah diatur siapa yang akan jadi presiden pengganti Jokowi yakni Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. Kesemua itu katanya keluar dari mulut ketua KPU. Jadi kasus itu bukan hanya soal kue apem yang dinikmati penjahat kelamin. Tapi mau membunuh DEMOKRASI karena tanpa PEMILU tapi mereka sudah atur siapa akan jadi presiden. Jadi untuk apa PEMILU kalau KPU udah mengikuti pesanan oligarki siapa yang akan gantiin Jokowi nanti. Hancur demokrasi ini.

Nah, kalau sudah begini bagaimana kita mau percaya sama KPU ..? Peristiwa tahun 2019 pasti akan terjadi. Maka dari itu Ganjar pede banget mau maju jadi CAPRES karena mereka sudah mengatur hasil akhirnya siapa yang akan jadi presiden. Jadi di setiap kunjungannya bahkan udah bagi-bagi duit masyarakat tidak tertarik menghadirinya karena dia gubernur nol prestasi tidak ada yang bisa dibanggakan.

Partainya sendiri yakni PDIP gak akan calonkan dia. Nah bagaimana partai lain mau calonkan? Dia kalau mau dicalonkan partai lain pasti yang tergabung di KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) dan so pasti itu ada keterlibatan oligarki dan penghuni istana boneka yang doyan nonton film bokep. Jadi satu kolam mereka semua. Jadi biar bejibun masyarakat memenuhi karena dengan kedatangan Anies tetap Anies gak bisa menang di PILPRES nanti. Sebab sebelum PEMILU aja udah kelihatan dan terdeteksi KPU akan CURANG. Bisa diiming-imingin dengan permintaan kue apem. Apalagi kue apem para cungko yang masih muda plus cuan miliaran atau triliunan rupiah. Wah jadi SULTAN para anggota KPU nanti dan so pasti Anies tinggal mereka ucapkan ADIOS AMIGO, SAYONNARA Anies. Maaf kami gak bisa menolong anda karena disini lebih nikmat.

Memang pengakuan saat lagi maksiat dan yang dibicarakan itu juga berbau maksiat sedang menikmati kue apem itu pengakuan yang asli tanpa direkayasa. Itu sama aja dengan yang lagi dihipnotis kemudian ngoceh. Sudah pasti apa yang diomongin itu yang akan terjadi. Coba tanya sama ahli-ahli hipnoterapi. Betapa buruknya berdemokrasi negeri kita kalau seperti itu kejadiannya.

Rakyat bisa apa selain menciptakan PEOPLE POWER bergabung semua tokoh muda dan tua bersama rakyat kemudian rame-rame membuang para politisi baik di parlemen atau di pemerintahan kemudian mereka semua DIBUANG di BAK SAMPAH seperti di luar negeri. Masa’ diluar negeri bisa koq disini Indonesia gak bisa ..?
Kita harus lebih bisa dari luar negeri. Kesempatan rakyat pribumi Indonesia khususnya umat Islam tinggal sampai 2024. Kalau gak bisa maka selesailah kita semua. Bakal jadi budak kita semua. NOW OR NEVER AT ALL. Lebih cepat lebih baik. Tapi tetap kita semua harus berserah diri pada Allah.

Wallahu A’lam …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *