Oleh : Moh. Naufal Dunggio
Aktivis dan Ustadz Kampung
Keputusan MK udah selesai. Walau itu gak bisa di ganggu gugat tapi banyak pakar hukum dari kalangan ahli tata negara tidak puas akan keputusan MK itu. Ini di sebabkan MK tidak menyenggol keputusan MK yang kramat no. 90 yang meloloskan si anak haram konstitusi yang bisa lolos jadi CAWAPRES walau dia belum cukup umur yang kencing aja belum lempeng. Sebab kepurusan ini pangkal kericuhan negeri ini. Dan ini juga melanggar konstitusi undang-undang perlindungan anak karena ada PEMAKSAAN ORANG TUA agar anaknya mengikuti seleranya supaya bisa berkuasa 3 priode.
Sekaligus ini akan melanggar undang-undang pidana perencanaan jahat PEMBUNUHAN presiden terpilih agar anaknya bisa jadi presiden. Semua rencana jahat mereka publik udah bisa membacanya.
Coba aja liat MK tidak menganggap si anak haram konstitusi itu tidak berbau NEPOTISME. Dia jadi cawapres karena bapaknya masih menjabat presiden dan yang memutuskan dia lolos di MK itu pamannya sendiri. Itu bagi MK bukan nepotisme tapi kelanjutan kekuasaan kali’ seperti DINASTI. Memang kalau berkuasa apa aja bisa dibuat. Jadi gak salah KEKWATIRAN TK yang diungkap kepada OPUNG PANDA NABABAN dan teman-temannya yang dekat dengan TK di PDIP. TK mengatakan “coba Panda kau lihat matanya, orang ini yakni Jokowi HAUS KEKUASAAN”. Ternyata apa yang di kwatirkan TK jadi kenyataan senyata-nyatanya.
Belum lama ini kita menyaksikan istrinya Jokowi IRIANA dikasih penghargaan oleh negara tapi rakyat gak tahu apa prestasinya. Dan kemarin kita menyaksikan anaknya dan mantunya di berikan penghargaan WALIKOTA TERBAIK mungkin ada warga SOLO dan MEDAN bisa tahu apa prestasi kedua walikota itu ….? Mungkin setelah ini CUCUNYA akan juga di beri penghargaan sebagai CUCU TERBAIK karena sangat lucu-lucunya. Intinya negara ini di bikin sesuka hatinya. Itu karena semua lembaga negara dan aparat-aparatnya serta lembaga hukumnya sudah dalam genggamanya. Jadi lengkap dan sempurna sudah kekuasaannya. Jadi kalau bukan sekarang kapan lagi. Lebih cepat lebih baik.
Disaat MK memutuskan Paslon 02 menang, ACEH, MALUKU dan PAPUA sudah berkeinginan mau memisahkan diri. Dan ini kalau di ikuti oleh daerah-daerah lain maka BAKAL BUBAR yang bernama NKRI. Ini tak beda jauh dengan UNI SOFYET dimasa presiden orang sunda CECEP GORBACEV (MIKAIL GORBACEV). Negara pecah terpisah-pisah jadi negara-negara kecil. Apakah Indonesia akan seperti itu di tangan OPA PRABOWO yang udah dua kali stroke? Na’udzubillah mindzalik.
Yah kita tunggu aja kedepan mau jadi apa. Apalagi PARA TKA CINA semakin gencar eksodus ke negeri ini. Dan di tambah kecurigaan negara luar akan ada pengiriman senjata canggih ke Indonesia. Untuk siapa senjata itu kalau bukan untuk membekali para TKA yang sudah ada di Indonesia. Kejadian seperti di ANGGOLA dan TURKMENISTAN bisa akan terjadi di Indonesia.
Gak percaya ….? Tunggu aja tanggal mainnya.
Wallahu a’lam …