Oleh : Moh. Naufal Dunggio
Aktivis dan Ustadz Kampung
Memang ulama itu manusia biasa seperti kita-kita ini. Tidak ada yang istimewa pada mereka di mata kita tapi beda dimata Allah. Banyak hadits-hadits yang menggambarkan posisi Ulama di mata Allah. Dan itu gak bisa kita pungkiri dan anggap sepele, kecuali kita tidak beriman kepada Allah alias KAFIR.
Ulama itu yang bisa kita lihat kesehariannya adalah komitmennya pada pendekatannya pada Allah. Itu yng membedakan kita dengan para Ulama. Dan itu pula yang menjadi racun bagi Ulama bila dihina, dibully dan dilecehkan. Sehingga ada yang bilang darah para Ulama itu beracun. Mau percaya atau tidak up to you.
Terbukti mereka-mereka yang mempersekusi dan menghina IBHRS menemui ajalnya masing-masing. Bukan karena Ulama itu tukang santet tapi itulah makna dari darah Ulama beracun mematikan. Sudah banyak yang menghina IBHRS berjumpa dengan Malikil maut. Apa karena kecelakaan atau sebab lain. Lagi mau tunggu siapa lagi yang mau menghina dan memaki IBHRS. Masih terbuka seluas-luasnya apalgi IBHRS masih di penjara.
Apa sich salah IBHRS kepada kalian sehingga begitu besar kebencian kalian ke IBHRS. Apakah beliau pernah memakan hak-hak kalian, apakah beliau pernah mengganggu istri atau emak dan anak perempuan kalian …? Sehingga kalian ikut-ikut dengan orang kafir membenci beliau.
Kalau orang kafir benci IBHRS wajar apalagi aseng jahannam tapi kalau kalian Umat Islam ikut-ikut juga membenci beliau wah kebangetan gilanya. IBHRS tidak pernah meminta-minta ke Umat Islam. Yah kalau ada yang mau bantu bersyukur kalau gak ada mau bantu tetap gak ngemis-ngemis jadi peminta-minta kepada kita. Jadi masalah IBHRS dimana? Disogok 2 triliun aja gak terima. Apa itu menyebabkan kalian para setan dan iblis yang ngaku beragama membenci IBHRS ….?
Terakhir ada berita mantan Kapolres yang menangkap IBHRS ketemu Malaikat IZROIL yqng sebelumnya HAKIM dan JAKSA yang mengadili IBHRS koid lebih dahulu. Sekarang mereka bertiga lagi MUSYAWARAH di pengadilan akherat. Lagi berembuk ingin menangkap IBHRS lagi. Mau pakai pasal apa disana gak ada pasal hanya aspal puanas untuk menyiksa mereka bertiga dan para penghina lainnya.
Yah sudahlah nasib mereka. Tapi apa karena gegara mantan KAPOLRES penangkap IBHRS menemui Tuhannya lantas kemudian POLRI membentuk SATGAS POLITIK IDENTITAS? Yah kita cuma mau bilang ke POLRI gak usahlah mempersulit perjalanan hidup Umat Islam. Bila kalian tidak menghendaki politik identitas dan so pasti itu ditujukan ke Umat islam. Maka saran kita bilang aja AGAMA ISLAM adalah AGAMA TERLARANG di bumi Indonesia. Gampangkaaan? Koq repot-repot bikin satgas.
Wallahu a’lam …